SUMEDANG,– Gerakan Solidaritas Kemanusiaan (GSK) PMI Kabupaten Sumedang tahun 2025 berhasil menghimpun dana sebesar Rp910.381.000.
Dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila selaku Ketua Gerakan Solidaritas Kemanusiaan kepada Ketua PMI Kabupaten Sumedang Agus S. Rasjidi pada kegiatan Temu Relawan PMI se-Kabupaten Sumedang dan Penutupan GSK PMI Tahun 2025 di Aula Tampomas, Selasa (30/12/2025).
Wakil Fajar menyampaikan bahwa penutupan GSK PMI tahun 2025 menjadi momentum membanggakan karena berhasil mencatatkan rekor penghimpunan dana lebih dari Rp900 juta.
Ia menyampaikan dana tersebut akan dioptimalkan untuk membantu masyarakat Kabupaten Sumedang, khususnya dalam penanganan kebencanaan.
“Hari ini baru selesai penutupan Gerakan Solidaritas Kemanusiaan PMI Kabupaten Sumedang di tahun 2025. Alhamdulillah kita mencetak rekor 900 juta lebih yang insyaallah dananya akan kita optimalkan untuk membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Dana GSK juga tengah dirumuskan agar dapat dimanfaatkan untuk program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni).
“Sedang kita buat formulanya agar anggaran tersebut nanti bisa dimanfaatkan juga untuk Rutilahu,” katanya.
Wabup memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penggalangan dana GSK, mulai dari PMI, para relawan, Sekretariat Daerah, kepala OPD, hingga para camat. Ia berharap pada tahun 2026 mendatang, GSK dapat berjalan lebih maksimal dengan peningkatan signifikan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat yang membutuhkan.
Ia mengingatkan bahwa tanggal 26 Desember diperingati sebagai Hari Relawan PMI, sekaligus momentum refleksi atas peran besar relawan dalam berbagai aksi kemanusiaan.
Menurutnya kekuatan relawan tumbuh dari aksi-aksi sederhana di tingkat lokal yang dilakukan dengan ketulusan.
“Relawan PMI hadir bukan karena diminta, bekerja tanpa pamrih, dan mengabdi tanpa menuntut pengakuan. Di mana pun relawan berada, di situlah harapan tumbuh,” katanya.
Gerakan Solidaritas Kemanusiaan bukanlah kegiatan yang bersifat paksaan, melainkan gerakan membangun empati sosial. Oleh karena itu, pendekatan persuasif dan transparansi menjadi kunci agar masyarakat memahami manfaat nyata dari GSK.
Wabup berharap PMI Kabupaten Sumedang terus menjadi leading sector dalam pelaksanaan GSK secara profesional, transparan, dan akuntabel. Kepada para relawan, ia berpesan agar senantiasa bekerja dengan ketulusan hati serta menjaga kepercayaan publik melalui kejujuran, keterbukaan, dan konsistensi.
“Relawan sejati bekerja bukan untuk pujian, tetapi karena panggilan hati. Kepercayaan publik adalah modal utama yang harus terus dijaga,” ucapnya. (hms/bon)












