KAB. BANDUNG,- Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan AH, seorang pelajar SMPN 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih menyisakan duka dan menuai reaksi masyarakat Cicalengka. Mereka berharap kepastian hukum atas peristiwa tersebut, dan mempertanyakan sejauh mana perkembangan kasus ini.
Seperti diketahui, AH tertabrak di jalan Kaca-kaca, Desa Cicalengka Wetan wilayah Hukum Polsek Cicalengka saat mengikuti pawai obor tahun baru Islam, Senin (10/9/2018) lalu. AH tertabrak oleh AK, salah seorang pengusaha di Cicalengka, Kabupaten Bandung yang saat itu mengedarai mobil jenis sedan merk Camry.
Sebelumnya, kasus penabrakan oleh AK hampir tenggelam. Namun setelah muncul pemberitaan di sejumlah media, kasusnya seakan hidup kembali.
Menurut salah seorang masyarakat Kaca-kaca, peristiwa penambarakan pada malam satu Muharam itu, sempat menjadi buah bibir.
“Saat kejadian, kendaraan yang dikemudikan AK melaju dalam kecepatan tinggi.
buy cipro online https://www.gcbhllc.org/image/new/cipro.html no prescription
Bahkan setelah kejadian (penabrakan) pun masyarakat sekitar sempat marah dan nyaris merusak kendaraan AK. Namun begitu sopirnya membuka kaca, dan menyebut bahwa dirinya AK, masyarakat pun tidak melakukan tindakan apa-apa karena warga sini tahu siapa AK itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Lantas Polres Bandung Ipda Ridwan Sandy menyampaikan, untuk sementara ini ada empat saksi yang telah diperiksa dan dimintai keterangannya dalam kasus tersebut.
“Namun untuk idetintas saksi saya tidak bisa menyebutkanya. Tetapi, keempat saksi sudah saya mintai keterangannya,” ujar Ridwan, Senin (9/10/2018).
Salah seorang saksi berinisial AN menyampaikan, peristiwa kecelakaan yang menimpa warga Ciseke ini seharusnya segera terungkap. Sebab, pelakunya jelas ada, yaitu AK. Namun, kata dia, kenapa pihak kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap kendaraan pelaku.
“Pihak Jasa Raharja sudah mencairkan asuransi untuk korban, tetapi kenapa polisi tidak melakukan penahanan. Hal itulah yang menjadi pertanyaan masyarakat Cicalengka terhadap kinerja kepolisian,” katanya.
Disebutkan, bahwa dalam mobil sedan milik AK juga ditemukan beberapa botol minuman keras. Saat kejadian pun, AK disinyakir keadaan mabuk.
“Dengan bukti itu, kepolisian harusnya tinggal melakukan pemeriksaan terhadap AK. Warga sudah tahu, kenapa harus rumit seperti ini. Sudah saja semua warga diminta keterangan, pasti akan sama keterangannya, bahwa warga pada waktu itu melihat kejadian tersebut,” tuturnya.
Ia berharap, pihak penegak hukum tidak tebang pilih terkait kejadian ini. “Saya percaya kepada pihak kepolisian yang menangani kasus ini. Sehingga apa yang diharapkan masyarakat Cicalengka kepada kepolisian semoga menemukan kepastian hukum,” pungkas AN. (YP)










