SUMEDANG, — Nama Bupati Kabupaten Sumedang, Dony Ahmad Munir merupakan salah satu kepala daerah yang termasuk kedalam peraih Ajang Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat 2021. Saat ini, telah memasuki tahap presentasi yang dilaksanakan secara virtual melalui video conference, Kamis (14/01/2021).
Kesepuluh walikota/bupati yang dimaksud yaitu Dr. Bima Arya Sugiarto, S.Hum, MA Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat, IB Rai Dharma Wijaya Mantra, SE., MSi Walikota Denpasar Provinsi Bali, Hendrar Prihadi, SE, MM Walikota Semarang Provinsi Jawa Tengah, H. Dedy Yon Supriyono, SE, MM Walikota Tegal Provinsi Jawa Tengah, Tjhai Chui Mie, SH, MH, Walikota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Dony Ahmad Munir, ST,MM Bupati Sumedang Provinsi Jawa Barat, Dr.H. Taufan Pawe, Bupati Parepare Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Karna Sobahi, MM Pd Bupati Majalengka Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM Bupati Banggai Provinsi Sulawesi Tengah dan Hj. Ika Puspitasari, SE Walikota Mojokerto Provinsi Jawa Timur.
Dalam tahapan presentasi, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman yang mengambil tema “Transformasi Budaya Menuju Tatanan Hidup Baru” (Berbasis Logika dan Kearifan Lokal).
Dalam paparannya Herman mengatakan, dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) bisa melahirkan berbagai kebijakan di Kabupaten Sumedang yang diharapkan mampu mengkombinasikan antara logika dan spiritual, antara dunia dan ukhrowi, antara pendekatan intelektual dengan pendekatan hati.“Jadi fardu kasambut, sunat kalampah, teunggeul deukeut, goler hoe. Demikian juga untuk jangka panjangnya dan berlaku di semua bidang,” ujar Sekda.
Menurutnya, jangan sampai terjebak dalam administrasi atau normatif saja, tetapi harus bisa menghadirkan spiritualitas berlandaskan ajaran agama dan nilai-nilai budaya.“Agama saya kira itu sudah mutlak spiritualitas, budaya Sunda yang ada di Sumedang tinggal diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana kita membangun character building,” ungkapnya.
Terakhir Sekda menambahkan, khusus berkaitan dengan kesenian di Kabupaten Sumedang, sebagai bagian dari budaya, seni akan terus dikembangkan. Seni bukan hanya untuk tontonan tapi juga seni untuk tuntunan.
“Seni di Sumedang bukan hanya untuk tontonan tetapi juga untuk tuntunan,” pungkasnya. Dud