KUALA PEMBUANG,- Hari ulang tahun atau yang biasa disebut Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2018 juga diperingati di Kabupaten Seruyan. Sebagaimana diketahui Kementerian Agama resmi berdiri pada 3 Januari 1946.
Peringatan HAB ke-72 Kemenag di lingkup Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Seruyan, di Kuala Pembuang, Rabu (3/1/2018) pekan lalu, dilaksanakan melalui upacara yang dipimpin langsung Kepala Kankemenag Seruyan Drs H Hasanudin.
Selain upacara, kata Hasanudin, untuk memperingati HAB ke-72 Kemenag dan sekaligus menyambut pergantian tahun 2017 – 2018 lalu jajaran Kankemenag Seruyan bersama-sama pemerintah daerah setempat juga mengadakan shalat hajat berjamaah bertempat di Rujab Bupati Seruyan, di Kuala Pembuang, pada Minggu (31/12/2017) malam.
Masih berkaitan dengan HAB Kemenag tahun 2018, kata Hasanudin, pihaknya juga mengadakan kegiatan bakti sosial membersihkan rumah ibadah di Desa Bangun Harja, Kecamatan Seruyan Hilir Timur.
Sementara itu pada upacara peringatan HAB ke-72 Kemenag yang mengambil tema: “Terbarkan Kedamaian” tersebut, Hasanudin sekaligus membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin.
Menurut Menteri Agama, tema ini dipilih karena pada hakikatnya agama berfungsi menyemai kebaikan dan menebar kedamaian. “Kedamaian adalah pesan universal semua agama kepada umat manusia,” tegasnya.
Lukman menjelaskan, kedamaian akan membawa kebahagiaan. Kedamaian adalah jalan menuju kesejahteraan dan kemajuan. Kedamaian merupakan pintu maslahat bersama. Dan, hanya dengan hati yang damai, sanubari kita bisa merasakan kasih sayang Tuhan yang hakiki.
“Karena itu, saya mengajak seluruh ASN Kementerian Agama dan semua komponen umat beragama di Tanah Air agar bersama-sama menjadi Duta Penebar Kedamaian. Marilah kita buktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan. Dalam damai akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera,” ucapnya.
Menteri Agama menyatakan, pesan kedamaian ini makin terasa penting untuk digaungkan agar kita tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama.
GAN