BANDUNG – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) keolahragaan membahas olahraga prestasi ,olahraga masyarakat , olahraga pendidikan dan olahraga industri.
Menurut Anggota Pansus 8 DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat, S. prestasi olahraga yaitu menjamin atlet-atlet nasional jangan sampai terlantar setelah pensiun menghadapi hari tua.
Sedangkan olahraga masyarakat menyediakan sarana olahraga bagi masyarakat agar mereka sehat dan olahraga sebagai budaya.
“Jika ada sarana olahraga di tiap RW ,selain mengundang minat masyarakat untuk berolahraga, tidak menutup kemungkinan muncul atlet berprestasi,” ujarnya.
Olahraga masyarakat juga diharapkan memunculkan organisasi organisasi masyarakat.
“Diharapkan juga masyarakat olahraga menjadi hobi atau budaya,” ujar Yoel.
Menurut Yoel sarana olahraga di masyarakat bisa pihak ketiga dananya karena keterbatasan APBD.
“Dana CSR bisa memperbaiki fasilitas olahraga atau dana udunan warga agar olahraga masyarakat berjalan,,” ujarnya.
Terkait olahraga masyarakat berada dibawah Komite olahraga masyarakat (Kormi) dinaungi Dinas pemuda olahraga (Dispora).
Sedangkan olahraga pendidikan yaitu sarana dan prasarana olahraga yang ada di sekolah.
“Sekolah khususnya sekolah negeri harus menyediakan sarana dan prasarana olahraga untuk siswanya,” ujar politisi PSI.
Ke depan tidak hanya sekolah negeri wajib menyediakan sarana olahraga tapi sekolah swasta juga harus menyediakan sarana olahraga.
“Persyarakatan sekolah harus ada sarana olahraga, ” ujarnya.
Selain itu, tidak hanya sekolah negeri wajib menyediakan sarana olahraga tapi sekolah swasta juga harus menyediakan sarana olahraga.
“Persyarakatan sekolah harus ada sarana olahraga, ” ujarnya.
Sementara olahraga industri yaitu olahraga yang dikaitkan dengan produk olahraga, contohnya olahraga sepakbola prestasi seperti Persib dan olahraga lainnya di dalamnya ada industri nya bagian buat fesyen bajunya merchandisenya ini masuk diatur dalam Perda.**












