BOGOR,– Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga sebagai calon legislatif pada pemilu kemarin, Roni mengakui telah merusak alat peraga kampanye (APK) milik pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman.
Roni yang juga mengaku seorang wartawan melakukan pengrusakan baliho atas nama warga karena baliho berada di lingkungan desa. Padalah baliho tersebut berada di depan kantor desa.

“Saya merusak itu atas inisiatif sendiri. Saya tadi juga ditelpon paslon nomor 1, katanya itu (baliho) jangan di desa, makanya saya sobek,” aku Roni, yang dikonfirmasi melalui sambungan selurer, Sabtu (12/10).
Diketahui, baliho Bayu-Musa di Kampung Babakan, RT 22, RW 05, Desa Cinangneng, Tenjolaya itu dirusak Roni sekitar pukul 3:34, Sabtu 12 Oktober dini hari.
Kejadian pengrusakan baliho tertangkap tangan oleh warga yang didalamnya ada anggota Pospera saat melakukan siskamling. Warga sempat mengejar Roni untuk dimintai alasan melakukan pengrusakan.
Sementara itu, Calon Bupati Bogor nomor urut 2, H.R Bayu Syahjohan menanggapi santai insiden pengrusakan baliho miliknya.
Namun Bayu mengaku menyesalkan adanya pengrusakan baliho bukan sebagai pertanda menyerang dirinya, tetapi pengrusakan itu dapat memicu ketentraman saat masa kampanye saat ini.
“Menurut saya, kalau pun ada APK atau baliho yang melanggar, itu bisa dilaporkan ke Bawaslu atau Panwaslu. Lagi pula baliho itu tidak di kantor desa, tetapi di seberang desa. Di sana juga banyak baliho-baliho lain yang dipasang,” kata Bayu, Sabtu.
Atas kejadian ini, Bayu meminta masyarakat, khususnya tim Bayu-Musa tidak terprovokasi dan tetap menjaga tahapan Pilbup Bogor yang damai dan tentram.
“Tugas kita adalah menjalankan proses demokrasi yang baik, aman, nyaman dan adil. Biarkan prosedur yang menindak jika ada pelanggaran, jangan main rusak. Mari kawal Pilbup Bogor agar berlangsung baik dan menghasilkan pemimpin yang baik juga,” pesan Bayu.
Disinggung soal tindaklanjut pengrusakan baliho miliknya, Bayu mengaku menyerahkan semua kepada tim sukses, dengan catatan tindaklanjut itu sesuai aturan yang berlaku.
“Semua ada mekanismenya, jadi masalah ini saya serahkan kepada tim. Yang jelas saya minta ditempuh seusai aturan, baik itu dilaporkan atau meminta pelaku membuat pernyataan permohonan maaf. Kiranya jadikan kejadian ini sebagai pelajaran agar proses demokrasi Kabupaten Bogor tetap berjalan baik,” tegas Bayu.
Terakhir, Bayu mengingatkan pengrusakan tersebut dapat memicu adanya gesekan. Oleh sebab itu, ia meminta siapapun tidak melakukan provokasi sehingga bisa menghambat proses Pilbup Bogor.
“Saya tekankan kembali, mari tetap tenang. Lakukan prosedur atau aturan yang ada dan jangan mudah terprovokasi. Ayo kita sama-sama melahirkan pemimpin Kabupaten Bogor yang amanah, siapapun itu,” tandasnya. (bas)