KOTA BANJAR,- Pemilik agen perjalanan Bat Trevel Kota Banjar di kawasan Terminal Kota Banjar Komplek Ruko Nomor 10, Jaja Darajat mengaku usahanya sepi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Menurutnya, sebelum ada pandemi, agen perjalanan tour and trevel miliknya ramai melayani penjualan tiket pesawat, tiket kapal laut dan tiket kereta api, juga melayani penjualan tiket bis lintas Denpasar, Bali dan Sumatera. Namun kini, usahanya sepi peminat. Hal itu bahkan berdampak pada sejumlah sopir bis yang juga merasa pusing atas kondisi ini.
“Dampak pandemi panjang ini memang sungguh luar biasa. Kondisi keseharian penjualan tiket menurun drastis, sepi sunyi dan jarang peminat. Orang-orang yang biasa bepergian ke luar kota dua minggu sekali atau sebulan sekali banyak memilih lock down atau diam di rumah, patuh dengan aturan pemerintah,” ujar Darajat, kepada PatroliCyber di kantornya, Rabu (24/2/2021).
Lebih jauh dia menjelaskan, adapun para penumpang yang memaksakan berangkat ke luar kota, misal tujuan ke Denpasar, Bali, Sumatera dan ke Kalimantan itu tidak begitu banyak. Sebab, selain mereka banyak yang takut diperiksa Rapid Anti Gen juga ada yang memberatkan, yaitu harus membayar biaya Rapid Anti Gen yang bervariatif, tertinggi besarannya Rp 250.000.
Di tempat terpisah, salah satu sopir travel tujuan Banjar-Bandung, Belek bersama Yadi juga mengeluhkan kondisi saat ini.
“Dalam kondisi pandemi ini, nyari duit semakin sulit. Sementara dapur harus tetap ngebul. Ngarep-ngarep bansos juga tidak pernah kebagian. Pokoknya mumet,” ujar Belek. (JH)












