CIREBON,- Buntut rotasi dan mutasi jabatan di Pemerintahan Kabupaten Cirebon menuai polemik. Salah satunya di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon yang kian meradang.
Pasalnya, salah satu dari mereka yang terkena rotasi atau mutasi merasa tidak terima, lantaran mutasi yang diberikan dianggapnya tidak wajar dan diduga ada campur tangan dari pihak ketiga.
AM, saat bincang-bincang setelah pengambilan sumpah jabatan, Jum’at (17/10/2020) menjelaskan, pemindahan tugasnya diduga ada unsur campur tangan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon ML yang menginginkan dirinya dipindah atau mutasi keluar dari lingkungan sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon, agar Ketua DPRD Kabupaten Cirebon bebas tidak ada yang mengawasi dan menggantikan dengan orang yang sepaham dengan dirinya.
“Semua anggaran dinas dipangkas, namun kegiatan fisik di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Cirebon sendiri tidak dipangkas dan masih banyak yang lainnya yang akan saya ungkap dan saya laporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Jakarta,” bebernya.
Dikatakan, ML juga pernah menitipkan tenaga kerja honorer untuk ditempatkan di lingkungan sekretariat dewan dan di beberapa instansi pemerintahan agar segera diakomodir.
“Ada sekitar kurang lebih 22 orang yang diajukan. Namun saya hanya bisa mengakomodir empat orang, itupun di tenaga cleaning service di lingkungan Kesekretariatan DPRD kabupaten Cirebon, dengan gajinya hanya menerima Rp 1.100.000 perbulan nya, itupun melalui yayasan,” ungkapnya lagi.
“Secara hukum pengangkatan sumpah jabatan itu mesti langsung tatap muka, sesuai dengan regulasi undang-undang yang berlaku, bukan secara virtual. Mestinya yang bersangkutan diberitahukan minimal satu minggu sebelumnya, bukan pas hari H baru diberitahukan beberapa jam sebelumnya,” tandas AM yang merasa kesal di hadapan para awak media.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, ML saat dikonfirmasi terkait tudingan dirinya yang diduga ada di balik layar rotasi atau mutasi jabatan AM, lewat pesan singkat WhatsAppnya, tidak memberikan jawaban, hingga berita ini diturunkan masih diam dan membisu, tidak ada respon. (Pur)