TASIKMALAYA,— Dirjen Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian Republik Indoneisa, Dr. Ir. Maman Suherman, MM hadiri pada acara panen raya padi di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Minggu (14/01/2018), di Kelompok Tani Sriwantani Kp. Cipalegor, Desa Kiarajangkung, Kecamatan Sukahening dan Kelompok Sugu Tani 2 di Kampung Langkapancar Desa Langkapancar, Kecamatan Sukaresik.
Panen raya tersebut mengusung tema “Sebagai bukti keberhasilan UPSUS Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Kementrian Pertanian”.
Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Pertanian Kab. Tasikmalaya Drs. H. Muhamad Zen, Perwakilan dari bulog, Kusnanto S.Sos, Aiptu Wawan Hermawan, Kepala BPP Sukahenging Adis serta Anggota kelompok tani lain.
Dr. Ir. Maman Suherman, MM. ditemui di lokasi panen raya Kec. Sukahening kepada wartawan mengatakan, Tasikmalaya merupakan salah satu central produksi pangan di Jawa barat. “Jika dilihat dari data, maka stok pangan mencukupi, bahkan lebih,” katanya.
Menurutnya, tujuan mengawali panen ialah sebagai monitoring di beberapa daerah bahwa terdapat kegiatan panen untuk ketersediaan pangan di masyarakat. “Produksi pangan di seluruh Indonesia melimpah, jadi tidak harus Impor beras,” paparnya.
Dijelaskan, Jawa Barat masuk dalam 15 besar penghasil pangan dari 27 kabupaten, dengan luas lahan 100.000 hektar. Khususnya Kab. Tasikmalaya, pada bulan Januari ini, memanen padi di 1.000 hektar lahan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, adapun kenyataan di lapangan harga beras naik, itu bukan disebabkan kurangnya bahan pangan. Tapi, terkendala faktor pendistribusian yang agak tersendat,” jelasnya.
Berkaitan dengan itu, pemerintah telah berupaya mengatasinya dengan melakukan operasi pasar dan menunjukan kepada masyarakat bahwa di Kab. Tasikmayala ada panen raya, jadi tidak ada kenaikan harga.
(Fauzi Balla Dewa)