• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Patroli Cyber
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
Patroli Cyber
No Result
View All Result
  • Regional
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Kronik

Beranda » Enam Rekomendasi Kunci PERADI Terhadap RUU Hukum Acara Perdata

Enam Rekomendasi Kunci PERADI Terhadap RUU Hukum Acara Perdata

red cyber by red cyber
2022-06-03
in Featured, Hukum
0
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG,– Proses pembaruan hukum telah berlangsung secara dinamis di Indonesia. Upaya pembaruan hukum ini ditujukan utamanya agar hukum dapat lebih adaptif mengikuti perkembangan dan dinamika di masyarakat sekaligus memberikan akses dan perlindungan yang memadai utamanya bagi kelompok rentan.

Demikian disampaikan Dr. Luhut MP Pangaribuan SH, LLM, Ketua Umum DPN PERADI bersama Emir Pohan, SH, LLM – Ketua Tim Penyusun Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi PERADI Terhadap RUU Hukum Acara Perdata, melalui siaran persnya, Jumat (3/6/2022).

Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) sebagai organisasi profesi advokat dan juga sebagai bagian dari komunitas hukum di Indonesia memandang bahwa proses pembaruan hukum perlu melibatkan sebanyak mungkin kelompok-kelompok masyarakat terutama mendengarkan masukan dan rekomendasi dari kelompok masyarakat yang paling terdampak dari sebuah aturan yang akan diundangkan oleh pemerintah dan DPR.

“Sebagai bagian dari kekuasaan kehakiman, advokat, memiliki peran kunci untuk mendorong pembaruan hukum yang modern, transparan, akuntabel, dan juga disusun secara demokratis di Indonesia,” katanya.

Dalam proses pembaruan hukum acara perdata, advokat mendorong berbagai penemuan dan metode hukum baru untuk melindungi kepentingan masyarakat melalui berbagai gugatan di Pengadilan. Sebagai contoh, gugatan perwakilan kelompok, hak gugat LSM, dan hak gugat warga Negara adalah sebagian dari metode-metode hukum baru yang diperkenalkan oleh advokat di Pengadilan.

Organisasi Advokat juga turut mewarnai pembentukan hukum di Indonesia khususnya mengenai hukum acara, misalnya dalam konteks pembentukan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. PERADI secara khusus, bersama – sama dengan kelompok masyarakat lain, juga turut memberikan rekomendasi dan masukan terhadap RUU KUHAP yang telah menjadi usul inisiatif DPR RI.

Baca juga :  Pastikan Persiapan Jelang Asian Games XVIII 2018, Kapolda Jabar Cek Stadion Sijalak Harupat

Khusus untuk RUU Hukum Acara Perdata yang sedang dibahas antara Pemerintah dan DPR, PERADI memberikan 6 rekomendasi kunci mengenai RUU Hukum Acara Perdata.

Pertama mengenai perlindungan warga Negara

RUU HAPER telah mengatur mengenai gugatan perwakilan kelompok dan gugatan organisasi kemasyarakatan. Namun RUU HAPER belum mengatur mengatur mengenai hak gugat warga Negara (citizen law suit) yang telah lama dikenal dan dipraktikkan sejak adanya kasus pekerja migran Indonesia di Nunukan. Selain itu PERADI meminta agar syarat bukti pendaftaran organisasi untuk dapat megajukan hak gugat lsm (legal standing NGO) dihapus. Terakhir, PERADI meminta agar ada pengaturan lebih rinci mengenai prosedur gugatan perwakilan kelompok

Kedua mengenai alat bukti

PERADI memandang jika masih terdapat kekurangan dalam sistem pembuktian dalam hukum acara perdata di Indonesia, terutama untuk permasalahan mengenai (a) Pengumpulan alat bukti (collection of evidence); (b) Pengamanan alat bukti (preservation of evidence); dan (c) Penerimaan alat bukti (admissibility of evidence).

“PERADI meminta agar para pihak yang berperkara dapat mengajukan permohonan-permohonan khusus kepada Pengadilan terkait pengumpulan alat bukti, pengamanan alat bukti, dan juga penerimaan alat bukti oleh para pihak yang berperkara,” kata Luhut MP.

Baca juga :  Rapat Pansus 1 Hadirkan Disdagin, Diskominfo dan Prokopim

Ketiga mengenai penyangkalan pemberian kuasa

PERADI meminta agar penyangkalan pemberian kuasa perlu dihapus, selain sudah diatur dalam UU Advokat juga diatur secara khusus dalam Kode Etik Advokat Indonesia.

Keempat mengenai Lembaga Penyanderaan (Gijzeling)

PERADI mengingatkan bahwa Indonesia terkait dengan berbagai Kovenan dan konvensi internasional mengenai hak asasi manusia yang pada pokoknya melarang adanya penyanderaan ataupun penahanan dalam perkara – perkara perdata. Untuk itu, PERADI meminta agar lembaga penyanderaan ini dihapuskan dalam RUU Hukum Acara Perdata

Kelima, mengenai upaya perdamaian (mediasi)

PERADI meminta agar ada pengaturan rinci mengenai mediasi dengan mempertimbangan Peraturan MA mengenai mediasi yang telah ada. Dengan pengaturan yang lebih baik mengenai mediasi, PERADI berkeyakinan bahwa penyelesaian suatu perkara dapat berlangsung secara lebih cepat, efisien, dan juga efektif.

Keenam, perihal pelaksanaan eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap. Perlu pengaturan yang komprehensif melalui RUU HAPER mulai dari pengajuan permohonan aanmaning, penelaahan permohonan, Pemanggilan termohon aanmaning dan penetapan eksekusi, mekanisme pengamanan dan biaya keamanan eksekusi, eksekusi groose akta.

Untuk mengunduh dokumen2 terkait RUU Hukum Acara Perdata dan Rekomendasi PERADI dapat diunduh melalui link berikut https://peradi.id/6-rekomendasi-kunci-peradi-terhadap-ruu-hukum-acara-perdata/. (ist)

Previous Post

Anggota DPRD Jabar: Tokoh Masyarakat Harus Bisa Sosialisasikan Kembali 4 Pilar Kebangsaan

Next Post

Bhabinkamtibmas Polsek Buah Batu Polrestabes Bandung Pembagian Paket Sembako

BeritaTerkait

Bupati Dony Ahmad Munir
Featured

Dari 7 Daerah, Sumedang Paling Cepat di Ekosistem Rebana

2025-11-16
Featured

Outbound Zona Integritas DPMPTSP Tanah Bumbu, Perkuat Kebersamaan Demi Pelayanan Publik Berkualitas

2025-11-15
Featured

Dinas Sosial Tanah Bumbu Sosialisasikan Kampung Siaga Bencana di Desa Karang Bintang

2025-11-15
Featured

Pemkab Tanbu Gelar Aksi Go To School, Tanamkan Wawasan Kebangsaan dan Cegah Narkoba Dikalangan Pelajar

2025-11-15
Featured

Pemkab Tanah Bumbu Kembali Gelar Aksi Sinergitas Merah Putih, Kali Ini di Kecamatan Angsana

2025-11-15
Featured

Penemuan Jenazah Pria di Tanjung Merah: Polres Bitung Lakukan Olah TKP, Keluarga Terima Kejadian

2025-11-15
Next Post

Bhabinkamtibmas Polsek Buah Batu Polrestabes Bandung Pembagian Paket Sembako

No Result
View All Result

Berita Terkini

Bupati Dony Ahmad Munir

Dari 7 Daerah, Sumedang Paling Cepat di Ekosistem Rebana

2025-11-16

Outbound Zona Integritas DPMPTSP Tanah Bumbu, Perkuat Kebersamaan Demi Pelayanan Publik Berkualitas

2025-11-15

Dinas Sosial Tanah Bumbu Sosialisasikan Kampung Siaga Bencana di Desa Karang Bintang

2025-11-15

Pemkab Tanbu Gelar Aksi Go To School, Tanamkan Wawasan Kebangsaan dan Cegah Narkoba Dikalangan Pelajar

2025-11-15

Pemkab Tanah Bumbu Kembali Gelar Aksi Sinergitas Merah Putih, Kali Ini di Kecamatan Angsana

2025-11-15
Patroli Cyber

Patrolicyber.com - Membangun Bangsa Indonesia

Jl. Ahmad Yani No. 262 (Lt.2 Komp. Stadion Sidolig) Kota Bandung
Email: redaksipatrolicyber@gmail.com

  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik

Patrolicyber.com © 2020 MFC

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • TNI-Polri
  • Hukum
    • Kronik
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
    • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Patrolicyber.com © 2020 MFC