• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Patroli Cyber
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
Patroli Cyber
No Result
View All Result
  • Regional
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Kronik

Beranda » Eti Marliati: Pemahaman Masyarakat Soal KB Masih Rendah

Eti Marliati: Pemahaman Masyarakat Soal KB Masih Rendah

red cyber by red cyber
2020-02-24
in Featured, Kronik
0
Share on FacebookShare on Twitter

KAB. BANDUNG,– Masalah penduduk berhubungan erat  dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya. Maka pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)

Demikian disampaikan Penyuluh KB Ahli Madya, Kabupaten Bandung, BKKBN Provinsi Jawa Barat, Eti Marliati, S.Pd melalui pesan tertulis yang diterima patrolicyber.com, Senin (24/2/2020).

Menurut Eti, program KB merupakan program skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan jumlah penduduk di suatu negara.

“Program KB dibuat untuk menciptakan kemajuan, kestabilan dan kesejahteraan ekonomi keluarga yang  diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera,” tutur Eti, usai menghadiri Road Konseling MOP dengan tema Ngopi Bareng di Pangkalan Ojeg.

Menurutnya, untuk mewujudkan keberhasilan program KB, masyarakat sangat disarankan untuk memakai alat kontrasepsi. Pemakaian alat konstrasepsi ini bertujuan untuk mencegah, menunda dan menjarangkan kehamilan.

“Ada beberapa jenis alat kontrasepsi, diantaranya, IUD, implan/susuk, vasektomi (MOP), tubektomi (MOW), suntik, Pil dan Kondom. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Pemerintah mengharapkan partisifasi kaum pria dalam Keikut sertaan dalam  ber KB, yaitu dengan menjadi Akseptor MOP (Kontap) atau Vasektomi,” jelas dia.

DP2KBP3A Kab. Bandung di tahun 2020 akan terus mengadakan Pelayan MOP, yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa wilayah (dapil ) dengan waktu sudah terjadwal, untuk meningkatkan partisifasi dan keikut sertaan pria dalam ber-KB. Maka petugas penyuluh KB Kecamatan Nagreg melakukan pendekatan-pendekatan ke berbagai lapisan dengan inovasi pendatangi setiap pangkalan  ojeg  yang diberi judul  “Road Konseling MOP dengan tema Ngopi Bareng di Pangkalan Ojeg”.

Baca juga :  Rencana Revitalisasi Pasar Parakanmuncang Mendapat Dukungan Sejumlah Pihak

“Untuk memberi pemahaman dan penyampaian informasi tentang kontrasepsi mantap (kontap) MOP/Vasektomi kepada masyarakat salah satunya kepada para tukang ojeg dan PUS Resti (Resiko Tinggi) perlu dilakukan,” jelasnya.

Lebih jauh Eti mengatakan, banyak masyarakat yang salah paham antara kebiri dengan MOP/Vasektomi. Kebiri adalah pengangkatan testis, sementara MOP/Vasektomi dilakukan dengan membuat satu atau dua sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar tidak mengandung sperma lagi.

“Dengan MOP, produksi hormon testoteron pria tetap berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa memproduksi sperma lagi. MOP ini tidak perlu dikhawatirkan menimbulkan impotensi, semua fungsi kejantanan laki-laki masih normal dengan metode MOP,” tegasnya.

Apa itu MOP atau Vasektomi?

Eti kembali menjelaskan, MOP/ Vasektomi adalah prosedur bedah untuk memotong vas deferens pria agar sperma tidak bisa memasuki air mani dan mencegah ejakulasi saat melakukan hubungan seksual.

Sperma yang diproduksi oleh testis, sepasang struktur berbentuk oval yang dilindungi oleh skrotum di bagian belakang penis. Kemudian, sperma berenang di sepanjang epididimis hingga ke tabung panjang yang bernama vas deferens. Sperma yang mencapai kantung semen dan saluran ejakulasi, akan bercampur dengan cairan semen dan menjadi air mani. Saat berhubungan seksual, air mani membawa sperma ke dalam sistem reproduksi wanita hingga mencapai dan membuahi sel telur.

Baca juga :  Guna Cairkan Anggaran Taspen Nasabah, Oknum Bank Banten Tasikmalaya Diduga Palsukan Data

“Memotong vas deferens adalah metode kontrasepsi yang paling efektif karena sperma tidak akan keluar bersama air mani. Prosedur ini tidak akan memengaruhi produksi sperma di dalam testis, sperma tidak akan bisa bercampur dengan air mani, melainkan diserap oleh tubuh. Beberapa dokter akan menyarankan untuk membekukan sperma bila pasien masih ingin bereproduksi setelah menjalani vasektomi,” jelas dia.

Vasektomi dianjurkan bagi pria yang tidak ingin memiliki anak. Ini merupakan metode kontrasepsi permanen. Sehingga pasien, meskipun telah dianggap sebagai kandidat ideal, tetap disarankan untuk menjalani konsultasi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyesalan di masa depan. Lebih baik lagi, jika pria yang masih berusia muda menunggu selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk menjalani vasektomi.

“Vasektomi merupakan prosedur dengan tingkat keberhasilan dan kepuasan yang tinggi, kemungkinan pasien membuahi sel telur kurang dari 1%. Penting untuk diketahui bahwa vasektomi tidak langsung bekerja, sebab ini tidak menghilangkan sisa sperma di dalam saluran ejakulasi. Pasien perlu menggunakan metode kontrasepsi alternatif, seperti kondom, untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, hingga hasil analisa sperma menyatakan bahwa air mani sudah bebas sperma,” tuturnya.

Setelah menjalani prosedur ini, biasanya area kemaluan pasien menjadi mati rasa. Oleh karena itu, pasien akan diberi resep obat-obatan pereda nyeri untuk mengobati efek samping. Selain itu, pasien juga menerima antibiotik untuk mencegah infeksi. Dokter juga menganjurkan pasien untuk menggunakan celana boxer atau celana dalam ketat untuk menopang skrotum selama proses pemulihan. Pasien boleh melanjutkan aktivitas harian, termasuk hubungan seksual dalam beberapa hari pasca operasi.

“Demi menekan laju pertumbuhan penduduk, kita berharap semua pihak dapat berkomitmen, mendukung dan memperkuat program KB dalam menurunkan angka kelahiran dan menurunkan  ledakan jumlah penduduk untuk pembangunan demi mencapai SDM Unggul dan Indonesia Maju,” pungkasnya. [Abas]

Previous Post

Duh, Pekerjaan Cor Beton di Sumberharta Bisa Diremas

Next Post

Gedung Rawat Inap Diresmikan, Dewan Minta RSUD Kota Bogor Tingkatkan Pelayanan

BeritaTerkait

Featured

Tahun Ini, Peringatan HUT PGRI di Sumedang Digelar Berbeda

2025-11-27
Featured

Hari Wayang Nasional Akan Digelar di Sumedang

2025-11-27
Featured

Meningkatnya Ancaman Sampah Bikin Pemkab Sumedang Bergerak Cepat

2025-11-27
Featured

Pemkab Tanah Bumbu Bersinergi dengan Dewan, Dorong Kemajuan Sektor Kesehatan dan Waralaba

2025-11-27
Featured

Menhan RI Lakukan Kunker ke Yon TP 828/Banua Warani Mattone, Tinjau Kesiapan Penguatan Sistem Pertahanan di Wilayah Selatan Kalimantan

2025-11-26
Featured

Kolaborasi Rumah Pena BerAksi dan PT Arutmin, DP3AP2KB Tanah Bumbu Gelar Seminar Parenting dan Stunting Tahun 2025

2025-11-26
Next Post
Peresmian Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Bogor.

Gedung Rawat Inap Diresmikan, Dewan Minta RSUD Kota Bogor Tingkatkan Pelayanan

No Result
View All Result

Berita Terkini

Tahun Ini, Peringatan HUT PGRI di Sumedang Digelar Berbeda

2025-11-27

Hari Wayang Nasional Akan Digelar di Sumedang

2025-11-27

Meningkatnya Ancaman Sampah Bikin Pemkab Sumedang Bergerak Cepat

2025-11-27

Pemkab Tanah Bumbu Bersinergi dengan Dewan, Dorong Kemajuan Sektor Kesehatan dan Waralaba

2025-11-27

Menhan RI Lakukan Kunker ke Yon TP 828/Banua Warani Mattone, Tinjau Kesiapan Penguatan Sistem Pertahanan di Wilayah Selatan Kalimantan

2025-11-26
Patroli Cyber

Patrolicyber.com - Membangun Bangsa Indonesia

Jl. Ahmad Yani No. 262 (Lt.2 Komp. Stadion Sidolig) Kota Bandung
Email: redaksipatrolicyber@gmail.com

  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik

Patrolicyber.com © 2020 MFC

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • TNI-Polri
  • Hukum
    • Kronik
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
    • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Patrolicyber.com © 2020 MFC