PANGANDARAN, — Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dalam sambutannya mengatakan bahwa Anggaran untuk Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pangandaraman sebesar Rp 30 milyar, yang mana 23 milyar untuk KPU dan 7 milyar untuk Bawaslu.
Hal ini disampaikan pada acara Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, yang bertempat di Alun-Alun Paamprokan Pangandaran, Sabtu malam (8/6/2024).
Menurutnya, Jika uang Rp 30 milyar ini dipake untuk membangun jalan bisa terbangun mencapai 30 km jalan. Jika dipakai untuk membangun infrastruktur kesehatan bisa membangun 6 Puskesmas.
“Mahal dan tidaknya anggaran itu tergantung hasil yang didapat dari proses Pilkada itu sendiri,” ucapnya.
Namun, Jika hasil Pilkada besok hanya begini-begini saja, pundamen pembangunan yang sudah berjalan hanya seperti itu saja, maka biaya pilkada itu tentu kemahalan.
“Jika Pilkada besok hanya melahirkan pemimpin yang hanya begitu saja, berarti pilkada itu tidak ada artinya, sebab Pilkada adalah rangkaian orkestra perjalanan sebuah bangsa, rangkaian untuk membangun Pangandaran kedepan bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Jadi, kata Jeje Pilkada nanti harus melahirkan pemimpin yang berkualitas tinggi dari pemimpin sebelumnya.
Selanjutnya, didalam proses pilkada biasa ada intrik, ada fitnah, ada menjelekan pemerintah yang sedang berjalan dan lain sebagainya, itu biasa.
“Tapi itu hanya menjadikan isu kecil saja, karena yang harus menjadi konsern adalah konsep, pemikiran dan inovasi bagaimana kedepan pangandaran lebih baik lagi, ” ujarnya.
Kendati demikian, kata Jeje jika Pilkada pangandaran hanya diisi oleh intrik dan diisi oleh saling menjelekan dengan menghilangkan konsep-konsep bagaimana inovatip membangun pangandaran lebih baik, maka Pilkada itu tidak ada artinya.
“Sebagai penanggungjawab pemerintahan, saya berharap agar semua masyarakat mari kita sambut pilkada pangandaran ini dengan penuh gembira dan suka ria sebagaimana pesta demokrasi yang sesungguhnya,”tambah Jeje.
Pilkada Pangandaran juga sebagai rangkaian “Wisata Politik” dan ini adalah demokrasi yang luar biasa, mari kita tanamkan di pangandaran.
“Walaupun Kabupaten Pangandaran baru berumur 12 tahun tapi kita mampu berbuat lebih baik, yang tentunya diharapkan pangandaran kedepan bisa lebih baik lagi, ” tukasnya. (Supriatna)