SUMEDANG,– Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan bersama Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana mengunjungi PT Kahatek Kabupaten Sumedang, Senin 6 April 2020. Hal itu dilakukan menyusul enam karyawan PT Kahatex terindikasi terpapar virus corona dan tengah menunggu hasil swab test.
“Setelah dilakukan pengecekan, ternyata prosedur SOP kesehatan di PT Kahatex sudah dilaksanakan. Seperti penyediaaan hand sanitizer, wajib memakai masker, melewati bilik disinfektan dan jaga jarak 1 meter itu sudah dilaksanakan. Dan hampir setiap departemen menyediakannya,” jelas Erwan kepada wartawan.
Meski begitu, Erwan mengimbau PT Kahatex untuk tetap melaksanakan social distancing dan melaksanakan karantina jika kedapatan ada karyawan yang sudah terpapar virus tersebut.
“Tadi kita ketahui sebagian sudah dikarantina mandiri, bahkan untuk melaksanakan intruksi pemerintah sebagian besar karyawan sudah dirumahkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja menegaskan, keenam karyawan PT Kahatex yang terindikasi Covid-19 sudah dikarantina di mess khusus perusahaan. Pihaknya memastikan tidak ada karyawan yang terpapar corona di dalam pabrik. Pasalnya, keenam karyawan yang terindikasi corona termasuk 23 karyawan lain sudah dikarantina.
“Kami informasikan bahwa keenam karyawan itu pun belum positif terkena virus corona. Sebab harus dilakukan test swab. Mudah-mudahan saja tidak positif hasil swabnya,” ujar Luddy.
Luddy memastikan karantina mandiri di mess perusahaan lebih terjamin karena ditangani langsung dokter perusahaan, juga penangannya terbilang khusus.
“Kami sudah ikuti prosedur bahkan telah koordinasi dengan Dinkes Sumedang bahwa mereka berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Anti rapid test itu hanya anti body cek, bisa jadi mereka sudah pernah mendapat serangan virus itu lalu imun tubuh mereka kuat sehingga tidak apa-apa. Nanti swab test baru menentukan masih ada atau tidak virus itu,” katanya.
Luddy menuturkan, untuk melaksanakan social distancing, Kahatex pun telah merumahkan sebagian karyawannya atau sekitar 10.500 pekerja sebagai antisipasi tidak berkerumun langsung dan mencegah penyebaran Covid-19. [Abas]