LAMSEL, — Paluhan warga Desa Campang Tiga, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan berebut bantuan air bersih yang didistribusikan Rumah Zakat Perwakilan Lampung. Sejak enam bulan terakhir ini masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Antusias warga dalam mendapatkan air bersih terlihat dengan banyaknya yang berebut menaruh jerigen serta ember dibarisan depan dilakukan ratusan warga Desa Campang Tiga, diiringi rasa senang melihat kedatangan 2 unit kendaraan mobil tangki yang membawa air bersih bantuan. Rumah Zakat Perwakilan Lampung, yang terlihat dengan sabar menertibkan para warga untuk bersabar dan antrian, Minggu (13/10/2019).
Kepada Desa Campang Tiga, Masri Efendi menyampaikan, “Bantuan Air Bersih Sebanyak 10.000 L yang diangkut menggunakan 2 kendaraan mobil Tengki. Alhamdulillah itu semua sangatlah banyak membantu bagi warga kami yang mengalami kekurangan Air bersih, karena dalam tahun ini kemarau sangatlah panjang sehingga sumur-sumur banyak yang mengalami kekeringan,” ujar Masri.
Masri mengatakan ada juga warga yang tadi bisa mengandalkan air sungai dan itupun kering juga, “Maka dari itu dengan adanya bantuan air bersih dari Rumah Zakat Perwakilan Lampung, kami atas nama kepala desa juga masyarakat Desa Campang tiga sangatlah terbantu dan berterimakasih,” ungkapnya.
Kades menambahkan bantuan tersebut dipusatkan 1 mobil di Dusun Sumberjo dan 1 mobil di Dusun Titinangi Desa Campng Tiga, semoga apa yang telah di berikan oleh Rumah Zakat berupa Bantuan Air Bersihnya mudah-mudahan akan menjadi Amal Ibadah Aamiin.
Sementara salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan, sangat senang dengan adanya bantuan sarana air bersih ini, karena sumur resapan airnya tak lagi mengeluarkan air.
“Sehingga kami pun terkadang harus pergi ke tetangga untuk meminta air bersih guna keperluan mencuci dan memasak serta mandi. Sedangkan untuk menggali tanah melalui pengeboran belum punya biaya untuk itu dengan adanya bantuan ini kami sangatlah seneng sekali kalau ada kami juga mengharapkan setiap minggu ada dua kali bantuan air bersih itu,” katanya.
“Kalau nggak ada bantuan, ya terpaksa minta-minta sama tetangga, tahun ini sangatlah panjang hingga semuanya mengalami kekeringan sejak enam bulan terakhir ini. Ditambah panasnya sangat menyengat sekali kami sangat mengalami krisis air bersih. Karena sumur resapan bahkan tak lagi mengeluarkan air,” tambahnya.
Wargapun berharap pemerintah bisa melihat masyarakat pada saat ini yang merupakan desa-desa yang mengalami dampak terparah, musim kemarau panjang sulit mencari air bersih.
Selamet-Andy











