SUMEDANG,– Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Hj. Tuti Ruswati mempimpin Rapat Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Tadjimalela Bappppeda, Jumat (17/07/2025).
“Angka stunting Kabupaten Sumedang berdasarkan SSGI naik 3% dari 14% menjadi 17,1%. Kita harus sadar terhadap fakta di lapangan. Selain administrasi, di lapangan harus fokus jika ada survei,” jelasnya.
Dijelaskan Tuti, dalam meningkatkan kualitas upaya percepatan penurunan stunting berbasis teknologi, Pemda Kabupaten Sumedang membangun aplikasi e-Simpati (Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi) secara digital.
“Tahun lalu kita telah mebangun sistem untuk penurunan stunting di Kabupaten Sumedang. Jangan sampai apa yang dilakukan selama ini sia-sia. Maka ke depan para kepala desa dan para kader harus fokus mempersiapkan,” jelasnya.
Tuti meminta agar para kepala desa dan kader di lapangan terus memantau dan memberikan perhatian lebih untuk melakukan pendataan secara real time dan akurat.
“Para camat harus menetapkan SK petugas data aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Sekretaris Kecamatan memastikan inputan data terkait perencanaan dan pelaksanaan Semester 1 tahun 2025, maksimal tanggal 31 Juli 2025,” tutur Tuti.
Dalam peningkatkan ketahanan pangan, lanjut Tuti, Pemda Kabupaten Sumedang juga membuat program Starbak (Satu Hektar Buruh Tani Bangkit) untuk kesejahteraan buruh tani di Sumedang.
“Dengan berbagai program yang dibuat oleh Pemda Sumedang, diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Sumedang secara tuntas,” pungkas Tuti. (hms/bon)