• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Patroli Cyber
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik
No Result
View All Result
Patroli Cyber
No Result
View All Result
  • Regional
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Kronik

Beranda » Sidang RTH Kota Bandung, Supir Pribadi dan Dua Politisi Partai Demokrat Jadi Saksi Meringankan

Sidang RTH Kota Bandung, Supir Pribadi dan Dua Politisi Partai Demokrat Jadi Saksi Meringankan

cyber by cyber
2020-09-23
in Featured, Hukum
0
Airlangga Gautama, SH. (Foto: DRY)

Airlangga Gautama, SH. (Foto: DRY)

Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG, — Apabila seorang terdakwa merasa tidak melakukan perbuatan yang didakwakan atau dituduhkan sebagaimana yang dimaksud dalam dakwaan penuntut umum, kehadiran saksi meringankan atau a de charge amatlah penting. Hak untuk mengajukan saksi meringankan tersebut dijamin dan dilindungi oleh Pasal 65 KUHAP jo Putusan MK 65/PUU-VIII/2010 serta Pasal 116 ayat (3) KUHAP Putusan MK/PUU-VIII/2020.

Demikian diungkapkan Penasehat Hukum Airlangga Gautama SH, disela-sela istirahat siang sidang lanjutan dugaan rasuah pengadaan lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Bandung 2012-2013 di PN Tipikor Bandung Jalan LL RE Martadinata, Bandung, Rabu (23/09/2020).

Saksi meringankan (A De Charge) Samsi Salmon (Anggota DPRD Kota
Bandung 2004-2009), Heri Heryawan (Anggota DPRD Kota Bandung
2009-2014) dan Agus Carmana. (FOTO: DRY)

Menurut Airlangga, peranan saksi a de charge dalam proses persidangan sangat penting untuk menunjukan keseimbangan dari proses persidangan kliennya, Herry Nurhayat.

“Kita hadirkan a de charge Agus Carmana selaku supir pribadi. Keterangannya sangat penting untuk mematahkan dakwaan dan keterangan saksi Dodo yang menyebutkan klien saya menerima karungan uang di pelataran parkir Kantor Bagian Aset DPKAD Kota Bandung,” ujarnya.

Dijelaskan, kesaksian Dodo pada sidang tertanggal 12 Agustus 2020 yang menyebut telah mengantarkan uang dalam karung senilai Rp 2,5 miliar adalah bentuk fitnah keji kepada kliennya.

“Klien saya Herry Nurhayat sudah jujur di persidangan. Tidak ada yang disembunyikan, kalau dia menerima dia katakan menerima. Kan ada yang diakui (Herry Nurhayat-red) menerima. Kalau kesaksian Dodo itu tidak pernah ada, itu karangan dia saja,” ujar sosok yang akrab disapa Angga tersebut.

Baca juga :  Hampiri kerumunan Pelajar, Personel Brimob Jabar Edukasi Pentingnya Bermasker

Saat persidangan berlangsung, saksi Agus Carmana (44) menjelaskan bahwa dirinya bekerja sebagai supir pribadi terdakwa Herry Nurhayat sejak tahun 2003 hingga tahun 2015. Selama 12 tahun bekerja dia mengaku mendapat gaji Rp 1,5 juta per bulan.

Terdakwa Tomtom Dabbul Qomar, Kadar Slamet dan Herry Nurhayat
saat mendengarkan penjelasan agenda sidang selanjutnya dari majelis
hakim. (Foto: DRY)

“Saya bekerja dari hari Senin sampai Jum’at dan menginap di rumah Pak Herry. Kalau libur Sabtu dan Minggu, saya pulang ke rumah,” ujarnya menjawab pertanyaan Airlangga seputar rutinitas pekerjaannya.

Dijelaskan, kesehariannya dia mengendarai mobil dinas Mitsubishi Kuda berwarna biru dan Kijang Innova berwarna hitam. “Setiap hari kerja saya yang mengantarkan Pak Herry ke kantornya di DPKAD lantai dua. Terkadang suka mengantarkan ke pendopo wali kota atau rapat-rapat di luar balai kota,” ujar Agus.

Diungkapkan, rutinitas Herry Nurhayat di kantornya hanya sampai pukul 17.00 WIB. “Tidak pernah sampai larut malam, sore sudah saya antar pulang,” sambung Agus.

Sepanjang bulan Ramadan tahun 2012 dan 2013, seingat Agus, tidak pernah Herry Nurhayat bekerja lembur di kantornya hingga larut malam.

“Kalau sepanjang bulan puasa suka taraweh keliling. Saya tidak pernah melihat siapapun memasukan sesuatu (Uang Rp 2,5 miliar dari saksi Dodo-red) ke dalam mobil bapak (Herry Nurhayat-red),” tukasnya.

Saat dicecar Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kepemilikan mobil Honda Freed berwarna hitam, Agus menjawab bahwa kendaraan roda empat tersebut sudah ada di kediaman Herry Nurhayat sebelum tahun 2012.

“Pak Herry tidak punya (Honda Freed-red) warna silver atau putih. Cuma yang hitam, itu yang suka dipakai oleh Adit (Anak Herry Nurhayat-red),” kata Agus.

Baca juga :  Apel Gabungan, Dansat Brimob Polda Jabar Tekankan Jaga Kondusifitas Kamtibmas

Menurutnya, dia tidak mengenal Maryadi Saputra (Teman Adit-red) yang ditanyakan Jaksa KPK. “Kalau sama Pak Kadar Slamet kenal karena kantor dewan bersebelahan dengan kantornya di Asisten Daerah (Asda) III,” ungkap Agus.

Diakuinya, dia pernah mengantarkan Herry Nurhayat ke kediaman Kadar Slamet di Cilengkrang Cibiru Kota Bandung. Saat itu mobil yang dikendarainya dia parkir di pekarangan rumah Kadar Slamet. Namun dia membantah ketika ditanya Jaksa KPK apakah ada yang memasukan barang atau karung ke dalam mobil Herry Nurhayat.

“Tidak ada yang memasukan benda apapun, posisi saya dari awal datang hingga pulang ada di dalam mobil,” jawab Agus.

Sementara itu keterangan dua saksi lainnya Samsi Salmon dan Heri Heryawan, cenderung berkutat pada hubungan kinerja mereka dengan terdakwa Tomtom Dabbul Qomar. Sebagaimana diketahui, Samsi Salmon merupakan Anggota DPRD Kota Bandung periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Demokrat, sedangkan Heri Heryawan merupakan Anggota DPRD Kota Bandung periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrat.

Saat dimintai tanggapannya oleh Ketua Majelis Hakim T Benny Eko Supriadi, terdakwa Kadar Slamet hanya menjawab singkat.

“Kedua saksi (Samsi Salmon dan Heri Heryawan-red) hanya rekan satu fraksi, tidak di komisi dan di Badan Anggaran (Banggar). Saya rasa keterangan keduanya tidak berkompeten,” ujar Kadar. (Dud)

Previous Post

Bahas Penganggaran Fungsi Pendidikan, DPRD Bangka Belitung Berkunjung ke DPRD Jabar

Next Post

Pastikan Penegakan Pendisiplinan Prokes, Kapolres Garut Pantau Ops Yustisi Hari ke 9

BeritaTerkait

Featured

Tak Hanya Berdayakan Buruh Tani, Bupati Sumedang Sebut Starbak Ciptakan Rantai Ekonomi Baru

2025-11-17
Featured

Hadirkan Rasa Aman Warga, Polres Bitung Perketat Patroli di Lokasi Wisata dan Titik Rawan

2025-11-17
Featured

DMI Tanah Bumbu Gelar Diklat Manajemen untuk Wujudkan Masjid Makmur Memakmurkan

2025-11-17
Featured

Malam Apresiasi Festival Antasari 2025, Pemkab Tanah Bumbu Raih Penghargaan Terbaik 3 Akselerasi IETPD

2025-11-17
Featured

Pemkab Tanah Bumbu Dukung Percepatan Pertumbuhan Investasi di Provinsi Kalimantan Selatan

2025-11-17
Bupati Dony Ahmad Munir
Featured

Dari 7 Daerah, Sumedang Paling Cepat di Ekosistem Rebana

2025-11-16
Next Post

Pastikan Penegakan Pendisiplinan Prokes, Kapolres Garut Pantau Ops Yustisi Hari ke 9

No Result
View All Result

Berita Terkini

Tak Hanya Berdayakan Buruh Tani, Bupati Sumedang Sebut Starbak Ciptakan Rantai Ekonomi Baru

2025-11-17

Hadirkan Rasa Aman Warga, Polres Bitung Perketat Patroli di Lokasi Wisata dan Titik Rawan

2025-11-17

DMI Tanah Bumbu Gelar Diklat Manajemen untuk Wujudkan Masjid Makmur Memakmurkan

2025-11-17

Malam Apresiasi Festival Antasari 2025, Pemkab Tanah Bumbu Raih Penghargaan Terbaik 3 Akselerasi IETPD

2025-11-17

Pemkab Tanah Bumbu Dukung Percepatan Pertumbuhan Investasi di Provinsi Kalimantan Selatan

2025-11-17
Patroli Cyber

Patrolicyber.com - Membangun Bangsa Indonesia

Jl. Ahmad Yani No. 262 (Lt.2 Komp. Stadion Sidolig) Kota Bandung
Email: redaksipatrolicyber@gmail.com

  • Home
  • Ekonomi
  • TNI-Polri
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • PARLEMEN
  • Kronik

Patrolicyber.com © 2020 MFC

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • TNI-Polri
  • Hukum
    • Kronik
  • Nasional
    • Regional
  • Olahraga
  • Politik
    • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Patrolicyber.com © 2020 MFC