CIMAHI, — Tim Kementerian LHK lanjutkan pengambilan sampel limbah di empat pabrik wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat, (26/10). Tim yang terdiri dari Kementerian LHK, Dinas LH Kabupaten/Kota, dan ITB ini kembali mengumpulkan data dan bahan-bahan yang akan dijadikan dasar pembuatan aturan baku mutu terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Pada kesempatan kali ini, keempat pabrik yang diambil sampel limbahnya, antara lain, PT Trisula Tekstil, PT Sinar Pangjaya Mulia, PT Central Georgette Nusantara, dan PT Benang Warna Indonusa.
Pabrik-pabrik yang dilakukan pengambilan sampel oleh tim Kementerian LHK merupakan perusahaan yang dipilih oleh Kementerian. Hal ini diungkapkan Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat pada hari sebelumnya, (Kamis, 25/11). “Untuk (pabrik yang dikunjungi) hal ini saya tidak merekomendasi, saya dapat juga rencananya, dari LH sudah seperti itu, nama-nama pabrik yang dikunjungi bukan rekomendasi saya,” ujar Yusep Sudrajat.
Namun pada kegiatan hari ini, tim Kementerian LH hanya didampingi Danramil 0922 yang juga sebagai Dansubsektor 21-13, Kol Inf Mamin Masturi mewakili Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat yang berhalangan hadir mendampingi kegiatan.
Sementara itu, bagi perusahaan tekstil yang hari ini dilakukan pengambilan sampel limbah pabriknya, menyambut baik kedatangan tim dari Kementerian. Pasalnya masing-masing manajemen perusahaan berpendapat bahwa dengan terbitnya aturan baku mutu yang baru, nantinya akan menjadi pegangan yang jelas dan diterapkan oleh para pelaku industri tekstil.
Seperti halnya yang dikatakan Ajat Sudarjat, mewakili manajemen PT Trisulatex mengungkapkan bahwa, kedatangan tim dari KLHK bukan sesuatu yang harus di takuti.
“Kami terbiasa dengan kedatangan instansi-instansi seperti KLHK dan menerimanya dengan terbuka, kami tadi telah memberikan data serta informasi yang diperlukan,” ujarnya.
Hal yang hampir sama juga dikatakan oleh Yudi, HRD PT. Pang Jaya Mulia yang mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan apa yang diminta oleh KLHK. “Kami berharap aturan baku mutu bisa cepat selesai. Supaya pegangan kita jelas,” ungkap Yudi.
Sementara, Trisno mewakili manajemen PT Central Georgette Nusantara (CGN) mengatakan bahwa kunjungan LH adalah hal yang baik, karena bisa melihat kemampuan perusahaan dalam mengolah limbahnya.
“Saya berharap baku mutu terbaru yang nanti dikeluarkan bisa betul-betul bersinergi dengan perusahaan,” tuturnya.
Elly