TANGGAMUS, — Pertandingan sepakbola antara Persatuan Sepakbola (PS) Angon Saka Gunung Alip versus PS Sumberejo dinilai penggiat olahraga sepakbola Tanggamus tidak mengedepankan sportifitas, netralitas dan profesionalitas.
Pasalnya wasit yang di pasang oleh panitia dalam pertandingan tersebut adalah wasit dari Sumberejo sendiri, yang tidak lain adalah tuan rumah dan penyelenggara turnament sepakbola Bupati Cup se Tanggamus tahun 2025.
Menurut Penggiat Olahraga Sepakbola Tanggamus Raden Anwar yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Tanggamus padahal sesuai kesepakatan antara manager tim kesebelasan.
Wasit dalam pertandingan antara Persatuan Sepakbola Angon Saka Gunung Alif versus PS Sumberejo wasitnya akan diambil dari Kabupaten Pringsewu. Hal ini untuk mengantisipasi nilai sportifitas dan netralitas terjaga dan dapat dipertanggung jawabkan hasil pertadingan nantinya.
“Padahal sudah ada kesepakatan dengan panitia turnament sepakbola tersebut untuk mengambil wasit pertandingan dari Pringsewu agar terjamin netralitasnya. Tapi panitia ternyata melanggar kesepakatan dan masih mengambil wasit dari Sumberejo sendiri, sehingga kami lihat sendiri tidak ada netralitasnya,” kata Raden Anwar, Kamis (18/12/2025).
Raden Anwar menerangkan, dalam pertandingan tersebut secara kasat mata terlihat jelas ketimpangan dalam penilaian wasit menentukan pelanggaran, ada keberpihakan wasit terhadap kesebelasan tuan rumah. Beberapa kali terjadi pelanggaran fatal dari kesebelasan tuan rumah tidak diberikan sangsi kartu oleh wasit. Bahkan pelanggaran berat tuan runah seperti handbaal tidak dikenakan sangsi kartu sesuai pelanggaran.
“Intinya kami protes keras atas ketidak netralan wasit tersebut, dia sudah melanggar kode etik sebagai wasit yang seharusnya menjunjung tinggi sportifitas dan netralitas di dalam memimpin pertandingan. Kami minta pertandingan ulang ataupun stop dahulu turnamen tersebut sampai ada keputusan dari panitia,” terang Raden.
Raden Anwar menambahkan, akibat ketidak netralan dan tidak profesionalnya wasit memimpin pertandingan, berakibat timbulnya kerusuhan penonton, sehingga mencoreng nama olahraga sepakbola yang sangat diminati anak anak muda ini.
“Yang diharapkan dalam turnament Bupati Cup Sumberejo ini kan untuk menjaring bakat talenta muda sebagai atlit sepakbola Tanggamus yang akan dibina oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI kedepan. Seharusnya panitia memberikan contoh yang baik yang mengedepankan sportifitas dan netralitas,” imbuhnya. (Tim)












