TANAH BUMBU, – Suasana religius dan penuh pelayanan publik menyatu dalam semangat kebersamaan di acara Aksi Tanah Bumbu Bershalawat, yang digelar di pelataran Masjid Agung Al-Falah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 Republik Indonesia, kegiatan ini menghadirkan lebih dari sekadar lantunan shalawat, tetapi juga layanan publik yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
Sebanyak 15 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) turut ambil bagian. Mulai dari Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Dinas Sosial, Disnakertrans, hingga RSUD Tanah Bumbu, semuanya membuka akses layanan gratis di tengah-tengah masyarakat.
“Ini luar biasa. Kita bisa mengurus KTP, KK, hingga akta kelahiran tanpa harus jauh-jauh ke kantor. Sambil menikmati acara shalawat, kami juga dilayani dengan ramah,” ungkap Adi, warga Simpang Empat yang terlihat antusias bersama keluarganya.
Salah satu yang paling diminati adalah stand Disdukcapil, yang menyediakan layanan perekaman KTP elektronik, penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, akta kematian, hingga aktivasi Identitas Kependudukan Digital. Semua proses dilaksanakan secara cepat dan efisien, menghadirkan kemudahan langsung di hadapan warga.
Pelayanan publik ini terbagi dalam tiga sesi waktu, yakni 1–3 Agustus, 8–9 Agustus, serta 15–17 Agustus 2025, dan dibuka sejak pukul 07.00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini merupakan buah gagasan dari Bupati Tanah Bumbu, dr. H. Andi Rudi Latif, yang ingin membumikan nilai-nilai spiritual sekaligus memperkuat kedekatan pemerintah dengan masyarakat melalui aksi nyata di lapangan.
Tak hanya itu, Aksi Tanah Bumbu Bershalawat juga dimeriahkan dengan berbagai lomba keagamaan bernuansa Islami, seperti lomba shalawat religi akustik, syair maulid habsy kategori putra dan putri, yang memperebutkan total hadiah fantastis hingga Rp250 juta.
Kegiatan yang berlangsung sejak 25 Juli hingga 15 Agustus 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Tanah Bumbu dan Dewan Kesenian Tanah Bumbu, menjadikan momen perayaan kemerdekaan tak sekadar seremonial, melainkan penuh makna, pelayanan, dan pelestarian budaya.
“Ini bukan sekadar hiburan atau pelayanan, tapi sebuah ikhtiar untuk menguatkan spiritualitas, pelayanan prima, dan cinta tanah air,” ujar salah satu panitia kegiatan.
Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan nilai-nilai keagamaan. Sebuah langkah kecil yang berdampak besar, menjadikan Tanah Bumbu sebagai contoh daerah yang menyatukan kebermanfaatan dan keimanan dalam satu panggung kebersamaan. (Ag)












