BANYUMAS,- Komunitas pemuda yang berada di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas Jawa tengah yang mengatasnamakan Tomorowland beranggotakan kurang lebih 40 orang. Sebagian dari mereka di perantauan.
Belum lama ini Tomorowland mengadakan kegiatanpeduli lingkungan. Pertemuan bulanan ini rutin dilakukan. Pada Maret 2019 ini, pertemuan dan kegiatan diadakan di kediaman Nurdin, bendahara komunitas tersebut dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat sebagai penasehat.
Ketua Tumorowland, Dwi Triyono mengungkapkan awal mula berdirinya komunitas Tomorowland, yang berawal dari kumpul-kumpul bareng para pemuda.
“Saat kami berkumpul, muncul ide bagaimana memanfaatkan kesempatan kaum muda-mudi yang berembug untuk membentuk suatu komunitas lingkup kecil. Komunitas ini juga untuk meminimalisir perilaku pemuda yang tidak baik,” ucapnya, Kamis (14/3/2019).
Dikatakan, usia Tomorowland kini sudah 4 tahun. Tentunya sudah sedikit membuahkan hasil untuk dimanfaatkan lingkungan sekitar, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
“Selama empat tahun ini, kami sudah menggelar berbagai kegiatan positif, diantaranya bakti sosial berupa santunan pembagian sembako dan sedikit uang. Kegiatan ini rutin dilakukan untuk membantu siapa saja yangmembutuhkan,” tambah Dwi.
Dalam melaksanakan kegiatan, imbuhnya, tentu tidak terlepas dari izin dan diketahui aparatur desa setempat, RT dan RW. Selain santunan, Tomorowland juga melaksanakan perawatan jalan Grumbul Karang Duren dan pengecetan sejumlah bangunan penting, terutama saat menginjak hari besar.
“Selain itu, kegiatan yang sudah kami lakukan ialah perbaikan tempat ibadah dan pengadaan perlengkapannya, mulai dari pengeras suara, Alquran, Iqro, karpet juga pengecetan. Sedangkan bentuk kepedulian terhadap kebrsihan, kami sudah membuat dua bak penampungan sampah rumah tangga yang tidak produktif atau tidak laku jual. Sampah ini kami dibakar dibak yang berukuran 4 x 6 meter, sekaligus menyusun jadwal piket untuk membakar sampah warga Karang Duren,” paparnya.
Dwi berharap, komunitas Tomorowland mendapat dukungan dari warga Grumbul, Karang Duren, khususnya untuk ikut merawat fasilitas di lingkungan.
“Ke depanya masih banyak program yang direncanakan Tumorowland. Semua dilakukan secara perlahan, mengingat keterbatasan yang ada. Tapi yang jelas kegiatan ini semata-mata utamanya melatih diri sedari muda untuk perduli terhadap kepentingan umum, meskipun cuman dengan lingkup dan kemampuan kecil,” tutup Dwi.
Di kesempatan yang sama, Aan alias Jewor menambahkan, terkait dengan sumber dana kegiatan yang dilakukan Tumorowland, berasal dari anggota komunitas, khususnya yang sudah bekerja dan merantau. Dana dikumpulkan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan, serta sesuai kemampuan.
“Tujuannya ialah untuk menunjukan bahwa ini kegiatan positif di masa muda serta mengurangi kegiatan-kegiatan negatif, mengingat pergaulan pada masa muda zaman sekarang ini cukup membahayakan,” ujar Jewor.
Dalam waktu dekat ini, kata dia, Tomorowland tengah membahas tentang penerangan jalan Grumbul. “Rencananya kami nanti akan memasang listrik sendiri dengan lampu kurang lebih 10 titik. Beban pembayaran listriknya akan ditanggung Komuntitas Tumorowlan,” pungkasnya.
Triswoyo