TANAH BUMBU, – Suasana religius menyelimuti Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat, 15 Agustus 2025 malam, ketika ribuan warga memadati lapangan depan Masjid Agung Al Falah, Simpang Empat. Mereka hadir untuk mengikuti Aksi Tanah Bumbu Bershalawat untuk Keberkahan Bangsa yang dipimpin langsung oleh Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif.
Acara akbar ini digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus menjadi wujud nyata kebersamaan antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat dalam merajut doa untuk bangsa.
Sejak sore hari, masyarakat dari berbagai penjuru Tanah Bumbu mulai berdatangan ke lokasi acara. Tak hanya dari kawasan sekitar Simpang Empat, ribuan jamaah juga datang dari kecamatan lain, bahkan dari daerah tetangga, untuk bersama-sama melantunkan shalawat.
Saat acara dimulai, suasana berubah menjadi penuh khidmat. Lantunan shalawat menggema serentak dari ribuan suara, menyatu dengan alunan musik religi yang meneduhkan hati. Seakan tidak ada sekat, semua yang hadir larut dalam rasa cinta kepada Rasulullah dan doa tulus bagi Tanah Bumbu serta Indonesia.
Bersatu dalam Doa
Dalam sambutannya, Bupati Andi Rudi Latif menegaskan pentingnya memperbanyak shalawat sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai ajang memperkuat persatuan, kebersamaan, serta doa demi kemajuan daerah.
“Mari kita bersama-sama bershalawat, memohon keberkahan, keselamatan, dan kemajuan bagi Tanah Bumbu serta bangsa Indonesia. Dengan doa bersama, insyaAllah kita akan diberikan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman,” ucap Bupati penuh harap.
Ajakan itu disambut dengan takbir dan shalawat yang bergema semakin lantang dari ribuan jamaah, menambah khidmat suasana malam itu.
Religius dan Hiburan
Selain doa bersama, kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba yang sebelumnya telah digelar Pemkab Tanah Bumbu dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-80. Lomba tersebut antara lain Maulid Habsyi, Musik Religi Akustik, dan Lomba Baris Berbaris.
Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh Bupati beserta jajaran Forkopimda, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam menjaga tradisi sekaligus menyalurkan kreativitas di bidang seni dan budaya Islami.
Tak berhenti di situ, kemeriahan malam Tanah Bumbu Bershalawat juga semakin lengkap dengan penampilan komedian legendaris Doyok dan Tessy dari kelompok lawak Srimulat. Aksi panggung khas mereka berhasil mengundang tawa lepas penonton tanpa mengurangi nuansa religius acara.
Sebagai puncak hiburan, musisi religi nasional Opick tampil membawakan lagu-lagu andalannya. Ribuan jamaah ikut bernyanyi bersama, melantunkan syair penuh makna yang menambah kesyahduan malam Tanah Bumbu Bershalawat.
Aksi Tanah Bumbu Bershalawat tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial, melainkan telah menjelma sebagai ruang kebersamaan seluruh elemen masyarakat. Ribuan warga dari berbagai latar belakang hadir tanpa sekat, duduk bersama dalam satu barisan, melantunkan doa untuk bangsa.
Bupati Andi Rudi Latif menegaskan, semangat persatuan seperti inilah yang menjadi kunci dalam membangun Tanah Bumbu ke depan. “Kita boleh berbeda latar belakang, berbeda profesi, berbeda pandangan, tetapi di hadapan Allah kita sama-sama hamba. Dengan doa dan shalawat, kita satukan hati untuk mewujudkan Tanah Bumbu yang maju, makmur, dan penuh berkah,” tandasnya.
Energi Spiritualitas Bangsa
Momentum Tanah Bumbu Bershalawat menjadi bukti bahwa nilai spiritualitas memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat modern. Di tengah arus globalisasi yang penuh tantangan, shalawat menjadi benteng moral, sekaligus sumber energi untuk menjaga harmoni sosial dan memperkuat identitas bangsa.
Acara ini juga menegaskan bahwa memperingati kemerdekaan tidak hanya dengan upacara dan perayaan fisik, tetapi juga dengan doa bersama, memohon agar bangsa Indonesia senantiasa dilindungi, dijauhkan dari segala bencana, serta diberi keberkahan dalam setiap langkah pembangunan.
Hadirnya ribuan masyarakat, termasuk kaum muda, dalam acara ini menjadi harapan baru bahwa nilai keagamaan dan cinta tanah air akan terus hidup di hati generasi penerus. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut aktif melantunkan shalawat, menyerap pesan kebersamaan, serta meneladani semangat religius yang dipimpin langsung oleh kepala daerahnya.
Dengan demikian, Tanah Bumbu Bershalawat 2025 bukan hanya peringatan biasa, melainkan tonggak penting dalam membangun masyarakat yang religius, harmonis, dan penuh semangat kebangsaan. (Ag)