SUMEDANG,– Presenter kondang Helmi Yahya yang ditunjuk menjadi Kepala Pelaksana Badan Pengelola Rebana, kagum dan terkesan dengan keindahan alam di venue paralayang Batudua, Gunung Lingga, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang.
Rebana koridor strategis yang dirancang sebagai motor pertumbuhan ekonomi masa depan Jawa Barat. Rebana mencakup tujuh kabupaten/kota yakni Subang, Sumedang, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.
“Baru seminggu saya bertugas di Rebana tapi sudah terkaget-kaget dengan banyaknya hidden gem di wilayah Cirebon Raya hingga Sumedang. Sayangnya, potensi luar biasa ini belum banyak dikenal karena kurang branding dan promosi,” ujar Helmi Yahya saat berkunjung ke Batudua melihat take of paralayang West Java Paragliding Championship (WJPC) 2025, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, venue Batudua memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi ekosistem wisata dan ekonomi baru.
“Pemandangannya luar biasa, dihadapan mata ada hamparan Bendungan Jatigede dan kawasan ini salah satu lokasi thermal terbaik di dunia untuk paragliding. Kalau dikelola dengan kreatif, bukan hanya jadi lokasi kejuaraan, tapi bisa hadir cafe-cafe kecil, glamping, sekolah paralayang, hingga event lainnya. Semua itu akan menarik wisatawan lebih banyak,” ungkap Helmi.
Helmi juga menyoroti keberadaan infrastruktur strategis seperti Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cisumdawu hingga akses tol baru ke Kalijati yang membuat kawasan Rebana semakin kompetitif.
“Modal utamanya bukan hanya infrastruktur, tapi juga karakter masyarakat Sunda yang ramah dan sopan. Itu akan jadi daya tarik besar bagi wisatawan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyambut baik arahan Helmi Yahya dan akan segera memfollow-up.
“Saya bersama guru sekaligus mentor saya, Mas Helmi Yahya, dan Pak Danlanud Sulaiman bisa berdiri di Batu Dua ini. Kami akan menindaklanjuti saran-saran beliau untuk kemajuan wisata Sumedang, terutama di kawasan Jatigede dan Rebana,” ujar bupati.
Dukungan juga datang dari Danlanud Sulaiman Marsekal Eko. Ia menilai venue Batudua sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Dari pengalamannya, melihat berbagai venue paralayang di Sumbawa, Papua, Kalimantan, hingga Jawa Timur, Batudua ini salah satu yang terbaik, khususnya untuk cross country.
“Dari sisi thermal, view, dan potensi pengembangan wisata sekaligus ekonomi, tempat ini sangat tentu menjanjikan. FASI selalu mendukung pemerintah daerah dalam pengembangan olahraga sekaligus pariwisata,” jelasnya. (hms/bon)