SUMEDANG,– Petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumedang melakukan audensi dengan Wakil Bupati Fajar Aldila, di Ruang Rapat Wakil Bupati, Rabu (3/9/2025).
Audiensi ini membahas terkait kebijakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), permohonan pasar tembakau untuk dijadikan pasar model dan akselerasi perkebunan tembakau Kabupaten Sumedang dalam menopang PAD dari cukai dan bahan baku.
“Audiensi membahas optimalisasi DBHCHT. Dengan optimalnya dana tersebut bisa meningkatkan dan menyejahterakan para petani tembakau di Sumedang. Transparansi bagi para petani itu penting, Karena apabila petani berhasil maka pasar juga akan berhasil dan ekonomi para petani pun akan meningkat,” kata Wabup Fajar.
Sumedang memiliki kebanggaan tersendiri terhadap tembakau yang dihasilkan, khususnya Tembakau Mole dan Tembakau Hitam.
“Tembakau Mole dan Tembakau Hitam yang dimiliki oleh Sumedang ini merupakan yang paling oke. Ini merupakan suatu kebanggaan untuk Kabupaten Sumedang,” katanya.
Pasar Tembakau Tanjungsari terus dikembangkan dan menjadi pusat pemasaran yang kuat untuk tembakau Sumedang.
“Baik melalui pemasaran langsung, dengan tujuan meningkatkan nilai dan potensi tembakau lokal ke kancah global. Dan saya harapkan para petani bisa terus fokus dan tetap solid,” tegas Fajar. (hms/bon)