SUMEDANG,– Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir memimpin Rapat Evaluasi PPKM dengan Forkopimda melalui zoom meeting dari Gedung Negara, Senin (12/7) malam.
Selain oleh Forkopimda, rapat diikuti pula oleh anggota Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, para Kapolsek dan Danramil di wilayah Kabupaten Sumedang.
Dalam rapat tersebut masing-masing Forkopimda melaporkan hasil monitoring ke kecamatan dan desa yang dilakukan selama PPKM Darurat serta menyampaikan beberapa saran dan masukan atas temuan di lapangan.
Menurut Bupati Dony, kegiatan monitoring yang dilakukan Forkopimda merupakan bentuk penanganan Covid-19 dari hulu melalui pengawasan ke tiap Posko di kecamatan dan desa.
“Selama beberapa hari, Forkopimda, Wakil Bupati dan Sekda semua dibagi habis turun melaksanakan pemantauan, mengecek langsung kesiapsiagaan para petugas dan kekurangan yang di lapangan,” ucapnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, rata-rata di setiap wilayah sudah ada Posko sampai ke tingkat desa dan sudah ada tempat isolasi terpusat berikut petugasnya meskipun belum dimanfaatkan secara optimal.
buy grifulvin online https://www.phamatech.com/wp-content/uploads/2011/07/png/grifulvin.html no prescription
“Di beberapa kecamatan yang dikunjungi ada yang sudah mempunyai tempat isolasi terpusat tingkat desa dan masih ada yang belum punya. Yang sudah ada juga masih pada kosong,” ucapnya.
Sedangkan untuk kegiatan patroli wilayah dan sosialisasi melalui woro-woro rata-rata sudah dilakukan oleh Satgas Kecamatan dan Desa.
“Kami juga mendapat saran dari Forkopimda agar sosialisasi tidak hanya dilakukan unsur Satgas, tetapi juga melibatkan komunitas warga seperti Ormas, OKP, dan LSM,” katanya.
Dari hasil pemantauan di beberapa Puskesmas, lanjut Bupati, ditemukan beberapa keterbatasan obat, vitamin, APD dan oksigen.
“Kekurangan logistik di Puskesmas akan segera dipenuhi mengingat BTT ke-2 akan cair. Khusus untuk kebutuhan oksigen kita akan pasok dari vendornya langsung selain dari RSUD,” ujarnya.
Masih hasil dari monitoring, pemulasaraan jenazah dengan prosedur penanganan Covid-19 sudah mulai efektif dilaksanakan oleh tim pemulasara jenazah di tingkat desa/kecamatan yang sebelumnya mendapatkan pelatihan.
“Alhamdulillah sudah bisa dilakukan oleh tim pemulasaraan di desa dan kecamatan jadi tidak harus antre lagi untuk dipulasara di RSUD,” katanya.
Selain dijamin ketersediaan APD dan peti matinya, lanjut Bupati, perlu adanya dukungan dalam bentuk insentif bagi tim petugas pemulasaraan.
“Perlu adanya dukungan insentif bagi para petugas mengingat tugasnya yang cukup berat dan berisiko,” ujar Bupati.
Dikatakan Bupati, implementasi PPKM Darurat di daerah sudah terlihat dengan adanya penyekatan-penyekatan di sebagian jalan lingkungan walaupun alakadarnya di samping penyekatan yang dilakukan Polres Sumedang.
“Keberadaan pos-pos penyekatan terus diintensifkan dalam upaya mengurangi mobilitas masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya,” katanya.
Masih ditemukannya kerumunan di pasar-pasar tradisional di daerah harus disikapi oleh Satgas Eksternal Diskoperindag dengan pengawasan ‘man to man marking’ dan wawar Prokes.
“Pemantauan penerapan Prokes di pasar-pasar tradisional perlu lebih diperketat dan dilakukan secara mobile oleh Satgas Eksternal dinas,” ucapnya. (bs/hms)