SUMEDANG,– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang diminta terus memberikan informasi prakiraan cuaca BMKG kepada masyarakat.
BPBD juga harus memastikan informasi terkait cuaca informasinya sampai kepada warga masyarakat.
“Sehingga yang tinggal di potensi longsor, banjir mengetahui. Pastikan yang di-share sampai kepada warga masyarakat sampai kepolosok desa. Dari BMKG ke kadis, camat, ke kepala desa, sampai ke grup RW dan RT informasi cuacanya. Itulah arti penting memasifkan medsos untuk melindungi jiwa warga,” ujar Bupati Dony Ahmad Munir, saat Rakor Forkopimda Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Wilayah Sumedang di Gedung Negara, Senin (8/12/2025) malam.
Bupati juga meminta sistem peringatan dini yang sudah terpasang di beberapa titik harus aktif fungsional. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dirancang untuk mendeteksi, memprediksi, dan menyebarkan informasi tentang potensi bahaya bencana alam.
“EWS yang ada di Citengah pastikan itu aktif fungsional. Alat itu disimpen diatas fungsinya menditeksi air mulai naik dan memberikan sinyal diteksi dan dikirim kebawah memberikan peringatan. Itu arti penting teknologi, mengakselrasi ikhtiar memitigasi bencana,” kata Dony.
Bupati Dony menyebutkan, bencana tidak bisa dihilangkan. Tetapi bisa dikurangi. “Bencana tidak bisa dihilangkan dimitigasi, dikurangi,” katanya.
Dony menyebutkan, setiap ramalan cuaca dari BMKG diberi keterangan contohnya potensi hujan lebat di Sumedang.
“Yang tinggalnya dekat sungai, lereng rawan longsor harus pindah ke tempat yang aman saat hujan deras. Jadi perkuat mitigasi, informasi ke masyarakat. Sampaikan langsung informasi cuaca dan prospek cuaca mingguannya, harianya menjadi bacaan yang simpel dan mudah dimengerti oleh masyarakat,” kata Dony. (hms/bon)












