BANDUNG, — Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dadang Sunendar mengatakan, pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) tematik di UPI tahun ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu. (TAG: Dadang Suganda)
Pasalnya, ucap Dadang, pelaksanaan KKN dilakukan secara daring. Terdapat total 2.365 mahasiswa yang mengikuti KKN tahap pertama dan kedua.
“Semua mahasiswa saya harapkan bisa memahami dan mengatur strategi KKN selama masa pandemi Covid-19,” ujar Dadang, lewat keterangan pers, Kamis (14/10/2021).
Dadang meyebutkan, KKN tematik tahap pertama diikuti sebanyak 1.500 mahasiswa. Tema yang diambil adalah “Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”.
Adapun gelombang dua diikuti 865 mahasiswa dengan tema “Literasi, Numerasi, dan Rekognisi MBKM Serta Pusat Prestasi Nasional”.
“Melalui kegiatan KKN tematik ini, UPI bersama masyarakat diharapkan semakin harmonis meski masih berada dalam suasana pandemi Covid-19,” ucap Dadang.
Sementara itu, Rektor Bidang Pendidikan Kemahasiswaan UPI Didi Sukyadi mengatakan, literasi menjadi perhatian penting dari pemerintah dan mendapatkan penanganan khusus kementerian yang fokus pada gerakan literasi nasional.
“Dengan mengirimkan 1.500 orang, kami bisa mengajak anak untuk mendongeng, membahas pesan moral dan value dari dongeng, membuat ringkasan, mengajak menceritakan kembali berita di koran dan radio lalu didiskusikan, serta mengajak mereka bertanya dan belajar diskusi,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Didi, kemampuan literasi mereka akan berkembang. Jika tingkat literasi tinggi, niscaya mereka akan memiliki kemampuan yang baik.
Lebih lanjut, Didi mengungkapkan, penyelenggaraan KKN tematik gelombang pertama tahun ini tidaklah mudah karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi. **












