TANAH BUMBU, – Maman Suherman, mantan Pemimpin Redaksi Kompas Gramedia yang juga sebagai penulis nasional memberikan suntikan motivasi yang inspiratif kepada pelajar, pegiat literasi, dan masyarakat umum di Kabupaten Tanah Bumbu.
Tokoh yang akrab disapa Kang Maman ini mengisi talkshow dalam rangkaian Festival Literasi BerAKSI Tanah Bumbu yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Bumbu (Dispersip Tanbu), bertempat di halaman parkir Bandara Internasional Bersujud, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sesi yang dihadiri siswa SMA, pegiat literasi, dan masyarakat umum, Kang Maman menekankan pentingnya membaca dan menulis sebagai modal utama dalam kehidupan.
Kang Maman mengutip pesan ayah dan ibunya yang sangat melekat, yaitu, “Kalau kami iqro, kamu tidak akan lapar,” dan “Kalau kamu menulis kamu akan cukup.” Pesan ini menjadi penekanan bahwa literasi adalah proses penghidupan, bukan sekadar kegiatan sampingan.
“Membaca adalah kunci untuk mencerdaskan masyarakat dan negara, mengubah yang bodoh menjadi pintar, dan menambah wawasan yang luas,” ungkapnya.
Tak hanya membaca, Kang Maman juga memaparkan bahwa pekerjaan menulis menawarkan banyak manfaat, salah satunya adalah menghasilkan karya yang dibarengi dengan kebermanfaatan yang akan selalu mengalir.
“Sebagai salah satu pusat literasi, perpustakaan harus bertransformasi menjadi pusat penghidupan buku, pusat belajar masyarakat, serta harus memiliki inklusi sosial agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujar Kang Maman.
Penulis yang dikenal dengan jargon ‘baca buku’ ini menyatakan ketidakpercayaannya terhadap anggapan bahwa bangsa Indonesia tidak gemar membaca.
Kang Maman membuktikan hal itu dengan menunjuk naskah I La Galigo (Sureq Galigo), sebuah karya sastra epik dari Sulawesi Selatan yang merupakan naskah terpanjang di dunia.
“Saya mengajak kepada generasi muda untuk selalu percaya atas potensi diri. Ubah pandangan bahwa buku adalah benda satu arah. Kunci untuk memulai dan mencintai dunia tulis-menulis sangat sederhana, yaitu mencintai kata-kata, sehingga lama-lama melahirkan sebuah karya tulisan,” tegasnya.
Sesi talkshow ini berlangsung hangat dan inspiratif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar kepenulisan, tantangan berkarya, hingga kiat-kiat praktis dalam menggerakkan semangat literasi di lingkungan masing-masing.
Salah satu peserta, Mutia, mengungkapkan sesi diskusi bersama Kang Maman merupakan momen yang ia tunggu. Terlebih, ia merupakan pembaca beberapa buku karya Kang Maman.
“Saya mengagumi deretan kata Kang Maman di beberapa karyanya. Kesempatan ini sangat berharga dapat mendengar pengalaman dan ilmu dari beliau secara langsung,” bebernya.
Mutia berharap, Pemkab Tanah Bumbu dapat terus menyelenggarakan event literasi serupa.
“Dukungan pemerintah daerah untuk memajukan dunia literasi adalah salah satu upaya agar tercipta masyarakat yang lebih cerdas,” tutupnya. (Ag)