SUMEDANG,– Sebagai bentuk keseriusan dalam memenuhi permintaan ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang, akan segera dibangun gudang instalasi VHT (Vapor Heat Treatment).
VHT sendiri merupakan cara mencegah buah tidak cepat matang dan membusuk agar kualitas buah tidak banyak berubah pada saat pengolahan atau penyimpanan melalui denaturasi enzim.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin) Sahat Manaor Panggabean turun langsung meninjau calon lokasi Instalasi VHT yakni gedung eks Pasar Tolengas Tomo, Sumedang, Jumat (24/5).
Kedatangan Kabarantin didampingi oleh Pj Sekretaris DaerahKabupaten Sumedang Tuti Ruswati dan kepala perangkat daerah terkait.
Tuti mengatakan, kedatangan Kepala Balai Karantina Indonesia selain untuk meninjau calon lokasi Gudang VHT, juga turun langsung meninjau potensi Mangga Gedong Gincu di Kecamatan Tomo yang akan diekspor ke Jepang.
“Ini menunjukkan keseriusan pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk menangkap peluang dimana kita telah berjalan selama 17 tahun. Alhamdulillah Kabupaten Sumedang bisa menjadi Hub ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang,” jelas Tuti.
Menurutnya, kesuksesan ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang merupakan titik masuk untuk eskspor ke negara lainnya.
“Pak Bupati sudah menjajaki kerja sama antar daerah dengan kabupaten tetangga sesama penghasil Mangga Gedong Gincu sehingga nanti untuk kontinyuitas produksi Mangga Gedong Gincu bisa kita jamin,” kata Tuti.
Tuti menegaskan bahwa yang paling utama bukan akan adanya investor, tetapi bagaimana mensejahterakan masyarakat Kabupaten Sumedang.
“Yang paling penting kesejahteraan petani dan masyarakat Sumedang meningkat dengan adanya investor buah Mangga Gedong Gincu ini,” kata Tuti.
Tuti meyebutkan, pembangunan Gudang instalasi VHT (Vapor heat Treatment) akan diakselerasi diawali dengan kesepakatan kedua belah pihak dalam bentuk Letter of Intent (LoI).
“Kita akan akselerasi untuk LoI-nya antara Pak Bupati dengan pihak ketiga Jepang. Setelah LoI-nya itu ditetapkan, ditandatangani akan terus dibangun,” tuturnya.
Ia pun menargetkan awal atau pertengahan Juni 2024 Gudang VHT sudah mulai dibangun.
“Targetnya adalah November (2024) sudah ekspor sehingga Oktober (2024) bangunan itu harus sudah bisa oprasional. Rencananya bangunannya bekas pasar Tolengas samping Gudang SRG Tomo,” katanya.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin) Sahat Manaor Panggabean menyebutkan, Mangga Gedong Gincu asal Sumedang tidak ada hama penyakitnya.
“Pihak pengusaha dari Jepang akhirnya melihat langsung. Dan benar secara ilmiah tidak terbukti hama penyakit itu. Sehingga mereka ingin investasi di Kabupaten Sumedang,” kata Sahat.
Menurutnya, Mangga Gedong Gincu merupakan komoditas unggulan Kabupaten Sumedang dan tidak ada di daerah lain di Indonesia.
“Di Jawa Barat hanya ada di daerah Sumedang dan sekitarnya. Inilah keunggulan kita yang bisa gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” katanya.
Oleh karena itu, pengelolaannya harus dengan baik supaya benar-benar menguntungkan para petani setempat.
“Jadi bukan kita diatur oleh investor. Tapi kita yang akan mengatur harganya dan bagaimana kita mensejahterakan masyarakat,” ucap Sahat.
Dikatakan, terkait persyaratan investasi dari Jepang, pihaknya sudah memenuhi keinginan dengan mendirikan VHT.
“Dari pihak Jepangnya pun sudah sepakat kita akan menggunakan teknologi VHT dan alatnya akan didatangkan dari Jepang. Kita harapkan bisa memenuhi syarat mereka sehingga ekspornya bisa langsung bergerak tidak perlu diskusi-diskusi teknis lagi,” tuturnya.
Ia berharap langkah-langkah percepatan supaya bisa segera terealisasi sehingga pada panen raya sudah bisa diekspor.
“Saya mendapat informasi panen raya Mangga Gedong Gincu dibulan Oktober, Nopember (2024). Harapan kami pada saat panen raya, investasi sudah jalan dan kita bisa melakukan eskpor ke Jepang,” tandasnya. (hm/bn/bs)