PANGANDARAN, – Sebuah langkah besar menuju kemandirian ekonomi masyarakat desa resmi dimulai di Kecamatan Parigi.
Melalui proses panjang yang melibatkan musyawarah intensif dan partisipasi aktif dari warga, akhirnya Koperasi Desa Merah Putih di 10 desa ( Desa Selasari, Desa Cintaratu, Desa Cintakarya, Desa Parakan manggu, Desa Bojong, Desa Cibenda, Desa Ciliang, Desa Karangbenda, Desa Parigi dan Desa Karang jaladri) Kecamaatan Parigi berhasil dibentuk.
Pada minggu ke tiga bulan Mei, Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian rakyat berbasis potensi lokal dan semangat kebersamaan.
Pembentukan koperasi ini diawali dengan tahapan pra-Musyawarah Desa Khusus (Pra-MUSDESUS) dan dilanjutkan dengan MUSDESUS yang berlangsung secara demokratis dan inklusif. Proses tersebut melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari perwakilan warga, tokoh masyarakat, perangkat desa, lembaga desa, hingga RT dan RW dari seluruh 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Parigi. Kehadiran dan partisipasi aktif mereka menjadi bukti kuat bahwa semangat gotong royong masih hidup dan tumbuh subur di tengah masyarakat Parigi.
Antusiasme warga terlihat jelas dalam setiap tahapan musyawarah. Banyak dari mereka yang tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif menyampaikan ide, masukan, serta aspirasi terkait arah dan visi koperasi.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat benar-benar melihat koperasi sebagai solusi konkret atas kebutuhan ekonomi sehari-hari, sekaligus sebagai wadah kolektif untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Plt Camat Parigi, Tedi Sopyan, S.Pd., yang turut mengikuti proses pembentukan koperasi ini dari awal, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap capaian masyarakat. Dalam wawancara yang dilakukan di Kantor Kecamatan Parigi, Senin (26/5/2025), mengatakan, ini merupakan langkah nyata masyarakat Parigi dalam memperkuat ekonomi lokal.
“Pemerintah kecamatan akan terus memberikan pendampingan dan dukungan penuh agar koperasi ini benar-benar memberikan dampak positif, dan dikelola secara profesional dan transparan,” katanya.
Tedi menambahkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang selama ini dihadapi warga, khususnya dalam hal akses permodalan, pengembangan usaha produktif, distribusi barang kebutuhan pokok, serta perluasan pasar bagi produk UMKM lokal. Dengan adanya koperasi ini, warga tidak lagi harus bergantung pada pihak luar dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Di samping itu, koperasi ini juga diposisikan sebagai platform pemberdayaan ekonomi yang mengedepankan prinsip keadilan dan keberlanjutan. Para anggota koperasi nantinya akan mendapatkan pelatihan manajemen usaha, literasi keuangan, serta pendampingan dalam pengembangan jaringan pemasaran produk unggulan desa.
Langkah ini sekaligus menandai posisi Kecamatan Parigi sebagai salah satu pionir dalam pengembangan ekonomi berbasis koperasi di tingkat lokal.
Keberhasilan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi inspirasi dan model bagi kecamatan lain, baik di lingkup kabupaten maupun provinsi, dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis kekuatan rakyat.
Dengan semangat kebersamaan, transparansi, dan pengelolaan yang profesional, Koperasi Desa Merah Putih kini mengemban harapan besar dari masyarakat. Sebuah harapan akan hadirnya lembaga ekonomi rakyat yang kuat, mandiri, dan mampu menyejahterakan seluruh anggotanya secara berkelanjutan. (Supriatna)