SUMEDANG,- BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang, diinisiai Muhamadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) Sumedang menyisir lokasi-lokasi pengungsi yang melakukan pengungsian mandiri di rumah kerabat atau saudaranya di sekitar Desa Sukadana, Cihanjuang dan Sindanggalih.
MDMC menemukan 70 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di tempat saudaranya atau mengontrak di rumah tetangga karena tak mau tinggal di tempat pengungsian.
“Kami ketitipan bantuan dari Gipi (Gabungan Pariwisata Indonesia) DIY untuk korban terkena musibah. Hari ini ke Sumedang, termasuk di Kalimantan dan di daerah lain. Semoga musibah ini jadi itiba dan menambah kesabaran bagi keluarga korban. Sumbangan ini terdiri dari sembako, minyak goreng, mie instan, beras. Jumlahnya 70 paket sembako untuk 70 KK,” kata Ketua PHRI SUMEDANG H. Nana Mulyana didampingi Sekretaris MDMC Sumedang Maman Koswara.
H Nana menambahkan, bantuan itu hasil galang dana Gipi dan beberapa pengusaha hotel dan restoran termasuk di PHRI Sumedang. Pihaknya menemukan, masih banyak warga yang mengungsi di tempat saudaranya sehingga minim perhatian pemerintah.
“Sengaja donasi ini dilakukan dor to dor ke tempat pengungsian mandiri dibantu MDMC Sumedang. Karena mereka (MDMC) setiap hari di lokasi sehingga tahu dimana masyarakat mengungsi selain di tempat pengungsian. Kami menyisir siapa tahu ada korban longsor yang tidak mendapatkan bantuan,” katanya.
Sementara itu, salah seorang korban terdampak longsor, Ust Totoh Gojali yang mengungsi di rumah kerabatnya di Dusun Babakan Limus Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung mengaku sejak mengungsi sekitar 3 minggu lalu, baru dua kali mendapatkan bantuan. Bahkan, tak seorang pun staf desa berkunjung ke tempat pengungsian.
“Baru dua kali diberikan bantuan, dan nanda tangan. Itu juga pihak RT RW yang mendata bukan dari desa. Saya warga Bojongkondang Desa Cihanjuang yang lolos dari maut, namun mengungsi karena di zona merah,” kata pengasuh pesantren yang terkena longsoran itu.
buy clomiphene online http://healthdirectionsinc.com/Information/Articles/post/clomiphene.html no prescription
Terpisah, sekretaris MDMC Sumedang, Maman Koswara menambahkan memang masih banyak warga yang melakukan pengungsian di tempat saudaranya dengan alasan, tak mau tinggal di tempat pengungsian lantaran tidak biasa. Mereka lebih memilih di tempat saudaranya bahkan ada yang mengontrak.
“Alasannya beragam, karena tidak mau jauh dengan keluarganya atau apalah. Yang penting mereka harus tetap diperhatikan. Makanya, kami MDMC Sumedang menyisir dan melakukan pendampingan bagi warga terkena dampak longsor Cihanjuang,” tandasnya. (Abas)