CIMAHI – Kunjungan Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kol. Inf. Yusep Sudrajat, Selasa (30/7/2019) ke PT. Trisulatex mendapatkan hasil yang memuaskan.
Pabrik yang berada di Jalan Maharmartanegara Kota Cimahi ini ternyata masih konsisten.
“Setelah kita cek, ternyata masih konsisten. Kita liat tadi ikan koi hidup airnya bening. Jadi dengan baku mutu yang baru ini, ini udah lebih bagus, kita berharap seperti itu terus”, tandas Yusep usai kunjungan.
Dansektor 21 Satgas Citarum akan tetap konsisten mendatangi semua pabrik untuk pengecekan limbahnya.
“Saya akan melihat komitmen, apa yang sudah dibuat dulu, sejauh mana mereka pabrik-pabrik ini melaksanakn komitmen tersebut, salahsatunya PT. Ttrisulatex ini yang sudah sudah melaksanakannya”, tandas Yusep.
Karena memang, kata Kol Yusep, Perpres No 14/2010 ini kalau bukan Dansektor, bukan Satgas Citarum yang mengamankan dan melaksanakan Perpres tersebut, lalu siapa lagi, memang tujuannya kesana.
“DAS Citarum ini harus segera normal seperti dulukala agar masyarakat bisa aktif, sungai- sungai DAS Citarum dapat dimanfaatkan lagi, baik untuk pertanian, perikanan, listrik dan mungkin ke depan bisa untuk mandi lagi, dipakai main- main lagi oleh anak-anak”, kata Yusep.
“Waktu kita masih lama, baru satu tahun tiga bulan dari waktu perpres 7 tahun yang direncanakan, jadi kita akan tetap konsisten untuk mengecek limbah ini”.
” Saya sudah mulai meningkat sekarang, kalau ada yang ketangkap masih membuang limbah kotor saya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pihak Lingkungan Hidup untuk dilaksanakan tindakan hukum. Itu sdh diberikan kepada beberapa pabrik yang seperti itu,” ujar Kol Yusep seraya menambahkan di wilayahnya ada dua hingga tiga pabrik yang sudah dilmpahkan ke Kepolisian dan ke LH .
“Kita akan dukung terus kita dorong sampe ke persidangan nanti”, katanya.
“Kita berharap dengan pemberitaan ini nanti jadi viral mungkin, akan saya sampaikan kepada semua pemilik pabrik sudahlah jangan kucing-kucingan lagi karena pada dasarnya kami prajurit Siliwangi ini akan ada 24 jam berada di Sektor masing-masing, di wilayah masing-masing untuk kejernihan atau keadaan sungai-sungai yang ada pada kami dan yang dipertanggungjawabkan pada kami:, tandasnya.
Sementata Direktur Produksi
PT. Trisulatex industries Tbk Wagiyo menjelaskan pabrik tersebut sudah Tbk atau terbuka.
“Untuk proyek IPAL sendiri kita mengelola dengan cara kimia kemudian biologi, kemudian kimia dan terakhir kita melakukan proses filtrasi karena kedepan kita punya proyek untuk proses recycle water”, kata Wagiyo.
Karena seperti Dansektor tadi bicarakan bantaran sungai di Cimahi mungkin sudah banyak tercemar, jadi kita memang progres kedepan recycle water, sehingga IPAL kita dipersiapkan untuk itu dan saat ini kita sudah jalan 10 persen untuk proses recycle.
“Debit yang dibuang ke sungai sesuai dengan ijin kita 8-10 ribu M3/hari, untuk kedepan kita ekspansi, bahkan kita nyiapin 2-3 kali lipat kapasitas IPAL nya jadi 3500 M3 kubik, ” jelasnya.
Wagiyo menjelaskan pabrik tersebut sudah berdiri 52 tahun jadi cukup lama dan sudah komitmen sesuai dengan Dansektor, dari tahun kemaren, saya juga sangat salut dengan Dansektor 21 beliau terus menerus mengontrol, kita pun sangat welcome sesuai dengan komitmen yang sama sama kita dibuat bersama Dansektor.
“Mungkin untuk industri yang lain kalo melihat aturan dari pemerintah, untuk saat ini sebaiknya memang diarahkan sudah proses recycle karena memang air permukaan di Cimahi setiap tahunnya sudah turun terus”, ujarnya. ***
Elly











