KAB. BANDUNG,– Pelatihan Tata Kelola Pemerintahan Desa dalam rangka mendukung Koperasi Desa Merah Putih di Cileunyi Wetan diikuti 42 peserta dari 14 desa se Kabupaten Serang, di Aula Rapat Desa Cileunyi Wetan, Rabu (22/10/2025).
Narasumber acara dari Kemendagri Bidang Fasilitator Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Agus Santoso, didampingi Kepala Desa Cileunyi Wetan, H.Haryono SH.,
Agus Santoso memaparkan tiga unit kerja, meliputi Bale Pemerintahan Desa Yogyakarta, Bale Pemerintahan Desa Lampung dan Bale Pemerintahan Desa Malang.
“Saat bersamaan, secara serentak kami melakukan Pelatihan Tata Kelola Pemerintahan desa dalam rangka mendukung Koperasi Desa Merah Putih. Acara ini dilaksanakan di enam lokasi secara bersamaan. Kami Bale Pemerintahan Jogja, kebetulan kami ada satu angkatan yang diadakan di Bandung, tepatnya Desa Cileunyi Wetan dan diikuti oleh 14 desa dan 42,” terang Agus Santoso.
Enam lokasi tersebut, tambah Agus, yakni Sulawesi Utara, NTB, Lampung, Kalimantan Selatan, Bandung dan Jogjakarta.
“Maksud dari kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kapasitas aparatur desa, kepala desa, sekertaris desa dan unsur penyelenggara pemerintahan desa seperti BPD. Kami akan tingkatkan kapasitasnya, baik segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka memahami Koperasi Desa Merah Putih,” ungkapnya.
Menurutnya, dibutuhkan pemahaman yang kuat karena pemerintah desa akan menjadi pengawas Koperasi Desa Merah Putih.
Sementara itu, Kepala Desa Cileunyi Wetan, Hari Haryono menjelaskan, langkah awal yang dilakukannya yakni mengelurakan surat imbauan kepada para ketua kelembagaan desa di Desa Cileunyi Wetan, termasuk kepada RT/RW.
“Mereka diajak untuk mendaftarkaan diri menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, diawali perangkat desa, kelembagaan desa, dan masyarakat umum,” jelas Hari Haryono.
Terkait pengurus koperasi, Hari menyebutkan semua sudah didiskusikan pada musyawarah khusus, termasuk dilaksanakan Mop Up.
“Sudah ada kepengurusannya. Ketua Ujang Nurendi, Wakil Kepala Bidang Usaha Iman Rumanzah dan Wakil Kepala Bidang Anggota Muhammad Farid Hasan. Kami telah kehilangan Bendahara, yakni Risma yang meninggal dunia. Sementara untuk pengawas, yaitu kepala desa,” terangnya.
Ia mengaku bangga karena desanya dikunjungi para kepala desa di Kabupaten Serang, termasuk BPD dan sekertaris desa dibawah naungan pemerintah Jogjakarta.
“Semoga kerja sama ini bukan kerja sama sesaat saja. Saya harap kedepannya kita bisa bersilaturahmi dalam bingkai keutuhan desa untuk Indonesia maju,” tandasnya. (abah abadi)











