SUMEDANG,– Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Tuti Ruswati menerima secara simbolis Policy Brief Strategis dari Program Manager MNH IPC Yayasan Project HOPE (YPH) Tutut Sri Purwanti, di Gedung Negara Sumedang, Rabu (20/8/2025).
Dokumen tersebut menekankan penurunan Angka Kematian IBU (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pendekatan dukungan psikososial berbasis komunitas.
Temuan program menunjukkan bahwa pembentukan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi Ibu hamil berdampak signifikan pada kesehatan mental Ibu, kesiapan persalinan, serta kualitas pengasuhan pasca persalinan.
Tuti Ruswati dalam kesempatannya menyebutkan, Policy brief tersebut disusun oleh Yayasan Project HOPE bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang sebagai hasil dari program Expanding Saving Lives at Birth (ESLAB) yang telah berjalan tiga tahun dari tahun 2022 sampai Agustus 2025.
“Banyak hal yang telah dilakukan oleh Project HOPE ini dalam rangka pencapaian tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab Sumedang dalam rangka mewujudkan zero angka kematian bayi dan zero angka kematian Ibu,” kata Tuti.
Menurutnya, program dari Yayasan Project HOPE sangat bersinergi erat dengan pencapaian zero new stunting.
“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada project HOPE yang sudah melaksanakan Living Lab Piloting di Kabupaten Sumedang untuk melaksanakan programnya yaitu Kelompok Dukungan Sebaya,” kata Tuti.
Tuti mejelaskan, program Kelompok Dukungan Sebaya yang dilakukan Yayasan Project HOPE mengurangi risiko dua jiwa yaitu ibu dan bayi.
“Ibu-ibu hamil lebih teredukasi tetapi tidak satu arah. Tetapi satu forum kelas Ibu hamil yang bisa mengeluarkan curhatan Ibu hamil. Sehingga risiko-risiko terkait kematian bayi dan ibu ini bisa terantisipasi jadi sifatnya preventif,” ujarnya.
Menurutnya, dengan edukasi dari Project HOPE ini apabila Ibu nya mengerti akan giji, kesehatan bayinya akan sehat.
“Sehingga menghindari untuk lahirnya bayi stunting. Pemda Sumedang berkomitmen dan akan terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mencapai tujuan kinerja ini. Karena kuncinya dari keberhasilan itu adalah kolaborasi,” ujarnya.
Sementara itu, Manager MNH IPC Yayasan Project HOPE, Tutut Sri Purwanti mengucapkan terima kasih atas dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dan Pemda Sumedang dalam pelaksanaan program ESLAB yang dimulai sejak Tahun 2022.
“Kami sangat apresiasi atas keterbukaan dan komitmen dari Pemda Sumedang untuk bisa mekakukan praktik baik yang sudah dilaksanaakan selama ini,” kata Tutut.
Tutut menjelaskan, Kelompok Dukungan Sebaya memberikan wadah ibu hamil untuk bisa saling berbagi, menguatkan yang akhirnya lebih bisa mendengarkan petugas kesehatan dalam memberikan saran-saran terkait kesehatan, kehamilan dan persalinannya.
“Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen Pemda Sumedang untuk bisa melanjutkan program ini,” ucapnya.
Tutut menyebutkan, policy brief yang disampaikan merekomendasikan langkah-langkah strategis diantaranya intregrasi KDS ke dalam agenda rutin kelas Ibu hamil di Posyandu dan Puskesmas.
“Langkah lainnya pelatihan fasilitator lokal bidan dan kader untuk memfasilitasi diskusi dan dukungan sebaya serta penguatan sistem rujukan berbasis komunitas,” tuturnya.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan arah kebijakan Bupati Sumedang 2025-2029 terutama dalam penurunan AKI dan AKB sebagai indikator strategis, peningkatan mutu layanan dasar di fasilitas kesehatan dan peningkatan cakupan ANC, persalinan dan rujukan.
“Kami berharap dukungan penuh dari Pemda Sumedang dapat memercepat adopsi kebijakan ini dan menjadikan Sumedang sebagai model nasional dalam pendekatan kesehatan ibu berbasis komunitas,” pungkasnya.
Yayasan Project HOPE (YPH) telah lama dikenal di Indonesia sejak tahun 1960 dan aktif dalam berbagai program kesehatan, termasuk kesehatan ibu dan anak, penyakit menular serta kesiapsiagaan bencana.
YPH berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan berkuakitas melalui penguatan kapasitas tenaga kesehatan lokal. (hms/bon)