SUMEDANG,– Latihan gabungan Simulasi Praktek Vertikal Resque dan Water Resque diikuti sebanyak 350 orang Potensi SAR dan relawan dari seluruh kabupaten kota di Jawa Barat.
Latihan dibimbing Basarnas dan Kodim 0610/Sumedang di Cekdam Unpad Jatinangor, Sumedang, Minggu (6/8/2023).
Ketua Pelaksana Latgab 2023, Kapten Arh Ateng Jaelani mengatakan, acara itu sebagai bentuk silaturahmi dan mempertajam ilmu mengenai penyelamatan bencana terutama yang berhubungan dengan air atau vertikal resque dan water resque.
Ateng menyebutkan, pengumuman latihan gabungan itu diikuti oleh 350 peserta dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi relawan bencana.
“Kita buka pengumuman tanggal 1 sampai tanggal 4, namun tanggal 3 Agustus sudah membludak, makanya kita cukupkan segitu peserta nya dan akan dipadatkan 1 hari acaranya,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0610/Sumedang, Letkol Kav. Christian Gordon Rambu mengatakan, latihan gabungan ini memang mendapat respon yang positif dari para relawan dan potensi sar.
Hal ini membuktikan bahwa relawan di Jawa Barat ini khususnya Sumedang cukup tinggi rasa kemanusiaannya.
“Jadi kalau kita lihat bencana alam akan selalu terjadi jadi kita harus siap selalu mengantisipasinya. Adapun tiga hal yang tadi disampaikan yakni pengetahuan, pengalaman dan juga kerjasama. Itu yang paling utama tadi kita sampaikan,” katanya.
Dandim menjelaskan, memasuki musim kekeringan terdapat ancaman bencana di Jawa Barat, terutama Kabupaten Sumedang.
“Potensi yang terjadi adalah bahaya kebakaran, seperti yang terjadi di Gunung Palasari kemarin malam. Kemudian, potensi lainnya yaitu longsor juga banjir ini potensi-potensi yang selalu terjadi, jika musim penghujan,” jelasnya.
“Kita perlu ingat bahwa Sumedang ini juga dekat dengan sesar Lembang, kemungkinan adanya gempa bumi akan selalu terjadi, sehingga latihan SAR perlu dilakukan,” katanya.
Sementara Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril menjelaskan, ada dua teknik yang dipelajari dalam latihan gabungan ini. Di antaranya, teknik dasar vertikal resque dan water resque, yang akan dibimbing oleh staf yang ahli dibidangnya.
Basarnas juga mengirimkan beberapa alat peraga dan alat penyelamatan lengkap bersama perahu karet.
“Kami harapkan terutama dari basarnas karena memang kalau kita mengharapkan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah tadi memang kita sangat minim. Sehingga inisiatif-inisiatif dari teman-teman potensi Sar dan relawan seperti tentunya sangat bagus sekali,” katanya.
Ia pun berharap, hal ini bisa dilakukan secara kontinyu, terprogram secara periodik, bahkan di tempat berbeda di Jawa Barat. (Abas)












