Bandung, — Penyambutan mahasiswa baru telah dimulai. Kampus-kampus di Indonesia akan kedatangan mahasiswa baru. Terkait dengan hal ini, wasekjen Eksternal PB HMI, Bambang Pontas Rambe memberikan sorotan pada kampus-kampus di bawah naungan kementrian agama.
Alumni Fakultas Ushuluddin UIN Bandung ini meminta agar PBAK sebagai gerbang perkenalan budaya akademik bagi mahasiswa baru dijadikan ajang untuk mengkonsolidasikan aktivis yang terdapat di tiap-tiap kampus. Baginya kekuatan utama mahasiswa sebagai elit menengah ada pada daya nalar dan keberaniannya untuk mengungkapkan kebenaran.
Ia menyatakan, “UIN, IAIN dan STAIN punya banyak mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi. Jangan sampai aset bangsa sepenting aktivis tidak terkonsolidasi dengan baik pada ajang PBAK 2018 ini. Masih ada banyak masalah di kampus-kampus kita yang perlu ditinjau bersama-sama.”
Menurutnya masalah budaya demokrasi dalam pemilihan figur-figur penting di kampus-kampus itu perlu ditinjau kembali oleh para aktivis.
“Statuta pemilihan rektor, dekan dan para ketua jurusan di kampus UIN dan IAIN di Indonesia adalah soal penting. Kampus itu laboratorium ummat dan bangsa. Saya melihat statuta di kampus-kampus kita ini menjauh dari nilai-nilai demokratis. Sebagai contoh statuta pemilihan rektor UIN Bandung yang sangat tidak demokratis. Disana Mentri Agama lah yang melakukan penunjukan atas siapa yang berhak memimpin kampus. Ini sentralisasi. Kampus tak boleh dibeginikan.
“Menyelamatkan kampus adalah dengan menyelamatkan demokrasinya. Di kampus semua orang setara dan yang membedakannya adalah seberapa dalam dan luas pikiran pikirannya. Bukan kedekatannya dengan elit-elit politik nasional.
buy zovirax online https://000ip39.wcomhost.com/wordpress1/wp-content/themes/fusion/lang/new/zovirax.html no prescription
Menurut saya aturan semacam ini sarat KKN.”
Ia menghimbau agar konsolidasi aktivis UIN dan IAIN di Indonesia pada pagelaran PBAK dijadikan ajang untuk menyuarakan kembali nilai-nilai demokrasi di dunia akademik.
“Bahkan jika bisa mahasiswa harus kembali dilibatkan dalam pemilihan para petinggi kampus,” tutupnya. *red