CIREBON – Sejumlah orang tua atau wali murid yang merasa terbebani akan adanya pungutan yang terjadi di SDN 1 Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon sudah merasa geram. Pasalnya, setiap tahun harus membeli buku yang ada di sekolah tersebut.
Buku “Detik-detik USBN” salah satunya yang dipungut iuran sebesar Rp 65 ribu per siswa. Hal ini terjadi hanya di kelas 6 saja dengan jumlah murid kurang lebih 80 siswa, jika dikalikan sudah berapa rupiah?
“Jika semua murid harus dipungut iuran untuk membeli buku, maka buat apa ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang selama ini digelontorkan pemerintah, jika masih saja harus bayar,” ungkap salah satu wali murid yang meminta tidak ditulis namanya, Senin 20 Mei 2019.
Sementara itu, Kepala Sekolah, Suniah saat dihubungu via telponnya membenarkan bahwa buku Detik-detik USBN harus beli.
“Iya benar, semua murid harus beli dengan harga Rp 65ribu,” ucapnya.
Tidak hanya kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Ujang pun ikut angkat bicara dan membenarkan juga adanya pungutan itu.
“Di sini kita sudah musyawarah dengan semuanya dan ada berita acaranya, memang kami juga salah, berita acara tersebut tidak diketahui atau tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Kepala Dinas Pendidikan, karena kami sudah biasa setiap tahun murid harus membeli buku tersebut,” katanya.
“Silakan Anda laporkan, kami tidak takut. Jika harus diproses, tenang saja semuanya saya yang hadapin. Bila perlu foto saya pajang yang paling bagus di media sebanyak mungkin,” ujarnya, dengan nada lantang.
One-to