SUMEDANG,– Upaya penertiban aktivitas budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) di kawasan Bendungan Jatigede mulai menunjukkan progres signifikan.
Sejumlah pembudidaya ikan sejak awal pekan ini mulai melakukan pembongkaran mandiri terhadap jaring apung milik mereka sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menjaga kualitas lingkungan dan fungsi bendungan.
Pembongkaran mandiri ini dilakukan setelah pemerintah memberikan tenggat waktu serta sosialisasi terkait pentingnya menjaga daya tampung dan kualitas air bendungan.
Penumpukan limbah pakan dan padat tebar yang berlebihan dinilai telah berkontribusi pada tingginya sedimentasi serta penurunan kualitas air waduk.
Menurut keterangan Camat Darmaraja Hilman Abdilah, penertiban KJA telah dilaksanakan secara bertahap setelah sebelumnya pemerintah melaksanakan edukasi secara persuasif kepada para petani KJA.
“Kita adakan dulu edukasi secara persuasif kepada para petani jaring apung, kita sampaikan aturan-aturan terkait KJA bahwa sebenarnya di Bendungan Jatigede tidak bolah didirikan KJA,” tuturnya, saat diwawancara melalui sambungan telepon, Rabu (19/11/2025).
Hilman menyebutkan berkat edukasi dan sosialisasi yang masif, maka secara bertahap petani KJA mulai menertibkan KJA di Bendungan Jatigede, didampingi unsur Kecamatan Darmaraja.
“Alhamdulillah atas kesadaran para petani, setelah mereka memanen akhirnya mereka menertibkan sendiri jaring apungnya,” ujarnya.
Hilman berharap kedepan petani KJA menyadari terkait dengan pentingnya memelihara dan menjaga Bendungan Jatigede.
“Karena ini proyek besar pemerintah, mudah-mudahan masyarakat sadar pentinganya memelihara bendungan, dan tidak lagi mengelola KJA di sekitar bendungan,” terangnya.
Hilman menambahkan selama ini pemeruntah Kecamatan Darmaraja terus melakukan pendekatan dan edukasi kepada warga terkait dengan KJA.
“Jadi yang sudah panen, diharapkan bisa menertibkan KJA nya secara mandiri, tapi tetap akan kita fasilitasi. Mudah-mudahan dengan kesadaran sebagaian petani, akan berdampak kepada para semua pemilik KJA bahwa di sekitar Bendungan Jatigede tidak ada lagi yang mengelola KJA,” terangnya.
Hilman berharap kedepan petani KJA menyadari terkait dengan pentingnya memelihara dan menjaga Bendungan Jatigede.
“Karena ini proyek besar pemerintah, mudah-mudahan masyarakat sadar pentinganya memelihara bendungan,” pungkasnya. (hms/bon)












