SUMEDANG,– Abuya Prof. Dr. (H.C.) KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, MA., menyoroti pentingnya menjaga kedaulatan bangsa, saat acara Rajaban Akbar 1445 H di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Dusun Simpang, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Di hadapan ribuan jamaah yang hadir dari berbagai daerah di Jawa Barat dan luar provinsi, Abuya mengingatkan bahwa Indonesia adalah milik rakyatnya dan harus dijaga dengan baik agar tidak dikuasai oleh pihak asing atau kelompok tertentu yang ingin melemahkan negeri ini.
“Indonesia adalah negeri kita, jangan sampai kita menjadi tamu di negeri sendiri,” tegasnya.
Abuya menyampaikan kekhawatirannya terhadap fenomena sosial, politik, dan ekonomi yang dapat mengancam eksistensi bangsa. Menurutnya, saat ini sudah banyak rakyat Indonesia yang merasakan keterasingan di tanah kelahirannya sendiri akibat berbagai faktor, termasuk ketimpangan sosial dan pengaruh pihak luar.
“Sekarang sudah banyak yang merasakan menjadi tamu di negerinya sendiri. Jika kita tidak segera bertindak, kondisi ini akan semakin parah dan kita akan kehilangan kendali atas negeri ini,” lanjutnya.
Abuya juga mengingatkan bahwa ada pihak-pihak yang mencoba memecah belah bangsa dengan mengatasnamakan agama, padahal tujuan mereka adalah melemahkan persatuan.
“Kita harus waspada! Jika bangsa ini lemah, mereka akan mudah menguasainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkokoh ukhuwah dan menyatukan persepsi demi menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Abuya menekankan bahwa menjaga Indonesia tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah saja. Seluruh elemen bangsa, termasuk ulama, habaib, tokoh masyarakat, TNI, Polri, ormas, dan partai politik, harus bersatu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa.
“Jika kita tidak bangkit menjaga negeri ini, maka dalam waktu singkat Indonesia bisa menjadi seperti negara-negara lain yang kini mengalami kehancuran akibat konflik internal dan intervensi asing,” jelasnya.
Abuya mengajak seluruh umat Islam dan warga Indonesia untuk tetap menjaga nilai-nilai persaudaraan, baik antar sesama Muslim maupun dengan non-Muslim, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jangan sampai kita tercerai-berai karena propaganda yang ingin melemahkan bangsa ini. Jalin ukhuwah dengan sesama Muslim dan juga dengan seluruh warga Indonesia, karena kita semua adalah satu bangsa,” pesannya. (Abas)