BANDUNG, — Sejumlah orang dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK.
Sebelumnya dua orang auditor BPK Jabar juga sempat terjaring OTT oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Dua orang tersebut yakni AMR dan F. Mereka diduga melakukan pemerasan terhadap RSUD dan 17 puskesmas di Kabupaten Bekasi. Adapun total uang yang terkumpul mencapai Rp 350 juta.
Ketua Umum DPP LSM Baladhika Adhyaksa Nusantara ( BAN) Yunan Buwana menyatakan prihatin, melihat kondisi tersebut menunjukan wajah BPK Jabar sebenarnya.
“Kami sebenarnya sudah bertahun tahun memperhatikan ulah BPK RI Perwakilan Jawa Barat. Mengingat dengan mudahnya BPK memberikan opini WTP terhadap Kabupaten / Kota di Jawa Barat. Kami juga punya data BPK RI dari tahun ke tahun yang memperlihatkan banyak nya masalah yang ada namun mendapatkan opini WTP,”ujar Yunan dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).
Yunan meminta BPK Jawa Barat, untuk terbuka. Karena disinyalir Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kota Bandung banyak permasalahan disana.
“Aset-aset daerah yang tidak diketahui keberadaanya dengan nilai yang fantastis, serta banyak masalah. Namun, meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP),”tegas Yunan.
Menurut Yunan, banyak kepala daerah yang menghalalkan segala cara untuk meraih WTP dari BPK, untuk mendapatkan feedback dana intensif daerah dari pemerintah pusat.
“Untuk itu, kami dalam waktu dekat ini bersama rekan rekan Koalisi Anti Korupsi Jawa Barat akan berkordinasi untuk turun ke jalan dalam aksi damai di BPK RI Perwakilan Jawa Barat untuk mendapatkan penjelasan yang gamblank atas opini WTP dari setiap Kota / Kabupaten yang ada di Jawa Barat,”ungkap Yunan. **