MAYBRAT,– Usai setahun lebih melarikan diri ke hutan, Jefri Sufi atau JS akhirnya menyerahkan diri dan menyatakan siap bergabung bersama pemerintah dan masyarakat di NKRI.
Berdasarkan informasi, JS adalah pemuda biasa yang sempat dikabarkan melepaskan busur atau anak panah ke kantor Koramil Aifat di Kumurkek lantaran dipicu alkohol tinggi. Kejadian ini terjadi pada awal tahun 2023 silam.
JS dijemput tokoh masyarakat dan tokoh intelektual Aifat Timur Raya serta diantar ke Pos Satgas Pamtas kewilayahan Yonif 623/BWU di Kumurkek, Ibukota Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, pada Minggu, 5 Mei 2024, pukul 7:00 WIT pagi.
Kehadiran mereka disambut hangat Dansatgas Yonif 623/BWU, Letkol Inf. Dimas Yamma Putra didampingi Danramil Aifat Letda Gufron Banu Hidayat dan jajaran TNI di pos setempat.
JS saat dimintai keterangan mengakui pernah melakukan aksi tersebut ke kantor Koramil Aifat karena mabuk. Ia kemudian melarikan diri ke hutan untuk perlindungan diri karena merasa takut.
“Saat itu saya tidak sengaja untuk melakukan hal itu, tapi karena mabuk lalu mau tinggal tapi karena takut terpaksa saya lari ke hutan. Tinggal di hutan tapi tidak nyaman sehingga saya bawa diri ke sini untuk melapor bahwa saya kembali dan tidak ada niat untuk ke kembali ke hutan lagi,” kata JS, di Pos Satgas Pamtas kewilayahan Yonif 623/BWU di Kumurkek.
Sementara tokoh intelektual Aifat Timur Raya, Manfred Mate dan Zakeus Momao menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI Pos Satgas Yonif 623/BWU yang sudah menerima kehadiran mereka bersama JS.
Manfred menyebut, JS adalah anak yang baik, namun dipengaruhi alkohol sehingga sedikit berulah pada waktu itu.
“Dia hanya ingin menyelamatkan diri, itu yang sementara pergi tinggal di hutan. Dia ini anak yang baik sebenarnya,” ucapnya.
Selama di hutan, kata Manfred, JS memang sempat bertemu dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena merasa sendiri, namun tidak pernah terlibat dalam merencanakan kejahatan apapun.
“Sehingga hari ini dia benar-benar kembali. Dia sudah tidak ada niat apa-apa dan hanya mau kembali ke pemerintah NKRI,” katanya.
Manfred berharap kepada aparat keamanan untuk mengedepankan azas kemanusiaan terhadap JS terkait dengan proses hukum atau tindakan apapun yang hendak diambil.
Sementara atas nama orangtua, Falen Sedik mengaku selalu aktif berkomunikasi dengan pihak aparat TNI Polri maupun JS sendiri agar segera kembali.
“Bapak sudah pastikan semua ini sehingga melapor ke pemerintah untuk dia segera keluar. Bapak atas nama orang tua, bapak mau dia harus pulang karena tanggung jawab istri dan anaknya juga cukup berat dan bapak tidak sanggup,” tegasnya.
Saat ini, JS berada di Pos satgas Pamtas kewilayahan Yonif 623/BWU di Kumurkek untuk penanganan hukum selanjutnya. (Abas)