KAB. BANDUNG – Sungai Cidurian yang panjangnya 3 km dan lebarnya 15 meter pada saat musim hujan sering meluap dan membanjiri perumahan warga di Desa Buahbatu Kec. Bojongsoang.
Kondisi itu diketahui Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat saat inspeksi beberapa hari lalu ke desa itu sekaligus menyerap aspirasi masyarakat tentang sungai Cidurian sering membanjiri perumahan di Desa Buahbatu.
Kolonel Yusep segera menarik alat berat yang sedang berada di Citepus untuk segera dipindahkan ke Desa Buahbatu Subsektor 04 guna mengeruk sedimentasi dengan ketebalan yang sudah mencapai 5 meteran lebih.
Upaya pertama menjebol tanggul yang menghalangi aliran sungai dan selesai dalam 2 hari dan hari itu Satgas baru dapat mengeruk sepanjang 20 meter.
buy amoxil online https://rxbuywithoutprescriptiononline.net/dir/amoxil.html no prescription
Namun sampai kemarin (10/3) baru terkeruk 200 meter.
“Sehari, kata Serka Amran, Satgas dapat mengeruk antara 20-30 meter namun dapat mengangkat sedimen (lumpur sungai) sebanyak 1.000 meter kubik hingga hari ini.”
Namun demikian, katanya, kendala dalam melaksanakan pekerjaan itu juga suka terhambat karena hujan. ”Jadi, jika hujan turun, kegiatan pengerukan ini kami berhentikan dulu.
Kami bekerjasama dengan warga disekitarnya untuk mengatur jalan yang saat ini terganggu dengan keberadaan excavator yang posisinya hampir menutup 50 persen badan jalan,” jelas Serka Amran.
Bila dalam kondisi cuaca cerah, sehari Satgas dapat mengeruk sepanjang 50 meter dengan kedalaman kerukan 6 meter dan semua hasil kerukan diangkut dengan truck.
”Kami ucapkan terimakasih kepada warga yang dengan tulus membantu kami dalam melaksanakan tugas,” paparnya.
Sementara warga Desa yang diwakili Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Buahbatu Hermana menyatakan terima kasih dan apresiasi kepada Dansektor 21 bersama jajarannya yang telah menginisiasi pengerukan sungai Cidurian agar tidak meluap saat musim penghujan.
Elly