KAB. BANDUNG, — Progres pengerukan sedimentasi sungai Cipamokolan terus dilakukan Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 3. Sejauh ini, pengerukan aliran yang berlokasi di perbatasan desa Buahbatu dan Tegalluar sudah mencapai 800 Meter 400 sisi kiri dan 400 sisi kanan.
Pengerukan dilakukan dengan menerjunkan 1 unit alat berat (Excavator PC 200) dan 3 armada Dumptruck. Satgas dan petugas pengerukan menemui tantangan karena kondisi sungai yang cukup lebar (20-25 meter) dan bantaran sungai yang cukup tinggi (6-8 meter).
“Pengerukan dengan alat berat harus disiasati. Kita tidak bisa langsung mengeruk sedimentasi yang ada di sungai diangkut ke dumptruck. Jadi harus dua kali langkah (keruk) untuk sampai ke armada truk,” jelas Serka Hamdani, Satgas Sektor 21-3 Cipamokolan.
“Pengerjaan juga harus dilakukan dari dua sisi, tidak bisa sekaligus karena lebar sungai cukup luas,” tambahnya.
Dengan kondisi dan teknis pengerjaan yang terbatas, berkonsekuensi terhadap progres hasil pengerukan. Pelaksanaan pengerukan dimulai sejak akhir Juli 2020, lanjut Serka Hamdani, sudah hampir dua bulan namun efektif pengerjaan baru 48 hari.
Meskipun dengan kondisi dan tantangan teknis yang ada, Satgas Citarum Sektor 21 dibawah Komandan Sektor Kol Inf Yusep Sudrajat. Akan tetap bekerja secara maksimal guna menormalisasi sungai Cipamokolan, agar aliran sungai tidak terhambat dan mengantisipasi luapan sungai.*
Elly













