Tanah Bumbu – Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Tenokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025- 2029 di Kabupaten Tanah Bumbu.
Acara di awali dengan sambutan langsung Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu, Andi Anwar Sadat, di Gedung Mahligai Bersujud, Rabu (01/08/24).
Dalam sambutannya Andi Anwar mengatakan, acara ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran, sehingga akan menghasilkan dokumen yang berkualitas dan berkelanjutan nantinya.
“Rumusan utama akan di tuangkan dalam berita acara dan di tanda tangani oleh pimpinan forum dan peserta yang hadir,” terangnya.
Anwar juga memaparkan, jika peserta yang mengikuti pelatihan Focus Group Discussion hari ini berjumlah kurang lebih 200 orang. Dari seluruh pimpinan SKPD beserta jajaran.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu yang masih menyelesaikan dinasnya di luar daerah membuka kegiatan tersebut. Secara virtual melalui fasilitas live streaming Dinas Kominfosp Tanah Bumbu.
Abah sapaan akrabnya menjelaskan, jika Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD. Adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang di susun oleh pemerintah daerah. Dengan sepenuhnya menggunakan pendekatan teknokratik, sebelum terpilihnya Kepala daerah dan wakil kepala daerah.
“Rancangan Teknokratik RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2025-2029 inilah yang nantinya akan menjadi pedoman. Dalam menentukan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu,” jelasnya.
Zairullah juga menambahkan,jika Rancangan Teknokratik RPJMD ini tentu juga harus berpedoman pada periode RPJPD 2025-2029. Karena periode 2025-2029 merupakan tahap membangun pondasi pembangunan yang kuat menuju Indonesia Emas 2045.
Selanjutnya, pendekatan yang di gunakan dalam penyusunan Rancangan Teknokratis RPJMD ini adalah analisis data dan informasi. Terkait pelaksanaan periode RPJMD 2021-2026 dan perumusan rekomendasi kebijakan.
“Proses perumusan kebijakan ini di lakukan dengan perpaduan antara pendekatan teknokratis/akademis dengan pendekatan partisipatoris,” timpal Abah.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut turut pula hadir Fungsional Perencana Utama, Kementrian PPN/Bappenas RI. Supriyadi sebagai pemateri yang juga di dampingi Sekretaris Daerah Ambo Sakka. (Ag)