ADIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, – Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang cukup luas dan memiliki potensi geologi yang sangat beragam. Baik sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, berupa sumberdaya mineral, energi (migas, panas bumi) dan air, maupun sumberdaya (potensi) kebencanaan, seperti gunung api, tanah longsor dan gempa.
Semua potensi tersebut harus dapat dikelola dengan baik dan benar, untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi sumber pemasukan bagi pemerintah daerah dalam rangka pembangunan kawasannya.
Demikian ditegaskan anggota komisi IV DPRD Jabar H Jajang Rohana.
Menurutnya, potensi kebencanaan juga, jika di kelola dengan baik melalui program mitigasi dan sosialisasi akan potensi bencana kepada masyarakat disekitar lokasi rawan bencana, tentu akan mengurangi jumlah kerugian yang ditimbulkan.
Dalam hal sumberdaya khususnya mineral, baik yang logam maupun non logam, Provinsi Jawa Barat juga cukup banyak memiliki potensi yang sangat beragam.
Sehingga pemerintah daerah khususnya dalam era otonomi saat ini, lanjut Jajang, harus bisa mengelola dengan baik potensi-potensi mineral tersebut. Sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah dari industri pertambangan.
“Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya tersebut, secara berkelanjutan harus memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan yang benar. Sehingga bisa meminimalisasi akibat kerusakan yang ditimbulkannya,” jelas Jajang.
Geologi Regional Jawa Barat Jawa Barat secara fisiografinya termasuk dalam wilayah zona pedataran Jakarta di bagian utara, zona Bogor dan zona Bandung di bagian tengah, serta zona Pegunungan Selatan di bagian selatan.
Dengan variasi litologi dan proses geologi yang terjadi, maka akan memberikan potensi sumberdaya geologi yang cukup kaya. Baik berupa sumberdaya migas, panas bumi, maupun sumber daya mineral.
“Tetapi selain itu, Jawa Barat juga memiliki potensi yang besar untuk kebencanaan geologi, seperti erupsi gunung api, tanah longsor dan gempa,” ujarnya. (Dudi).