MAYBRAT,– Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu memaparkan Capaian Kinerja Penjabat Kepala Daerah pada Triwulan IV periode ke II, kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (7/8/2024)
Dalam evaluaasi rutin setiap tiga bulan ini, Bernhard diminta menyampaiakan kinerjanya dalam 3 aspek yang terdiri dari penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan total 106 indikator.
Di hadapan 15 evaluator, Bernhard melaporkan capaian kinerjanya, terutama pada poin yang menjadi prioritas, di anataranya adalah penangan inflasi, stunting, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran dan kegiatan inovasi unggulan.
Pada kesempatan ini, Bernhard menyampaikan kondisi serta upaya-upaya yang telah dilakukan bersama, di mana pada sampai dengan bulan Juli 2024 terjadi penurunan pada harga bahan pokok seperti beras medium, telur medium, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan inflasi di Kabupaten Maybrat adalah peningkatan peran TPID Kabupaten Maybrat, pembinaan POK Tani, peternakan, dan Perikanan melalui Study Tiru di Minahasa Tenggara, kemudian pembukaan lahan pertanian seluas 15 hektar, penyusunan peta kerentanan berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Komposit.
Kemudian Peluncuran Rumah Pangan Kita, Melakukan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen, Gerakan Pangan Murah dan lainnya.
Untuk stunting, Bernhard menyampaiakan terjadinya penurunan angka kasus dari tahun sebelumnya. Hal itu didapat dengan penyusunan target penanganan stunting tahun 2024 dan realisasi capaian pada saat pelaporan, penambahan pencanangan kampung percontohan berkualitas bebas stunting dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT), Percepatan penanganan Stunting secara langsung tidak menggunakan APBD tetapi melalui orang tua asuh yang sudah dilantik Pj Bupati Maybrat.
Kemudian pencanangan plaform data untuk pengambilan kebijakan serta melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi.
Selain itu Bernhard juga memaparkan kondisi kemiskinan ekstrim dan realisasi APBD yang telah dilakukan oleh Pemda Maybrat.
Kemudian pada hal kemiskinan ekstrim dan penangguran berbagai upaya dan langkah strategis telah dilakukan seperti pemberiaan bansos dan BLT,melaksanakan pelatihan untuk pengembangan ekonomi kreatif masyarakat maybrat, dan telah dilakukan pelatihan serta studi tiru untuk petani dan peternak di Maybrat.
Dalam kesempatan ini, para evaluator memberikan masukan-masukan kepada Pj Bupati Maybrat sebagai upaya perbaikan agar program kerja yang telah disusun dapat menjadi lebih baik, terukur dan terarah.
Di akhir kegiatan, tim evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Pj. Bupati Maybrat dengan berbagai program dan tindakan yang dilakukan untuk menjaga stabiltas kamtibmas serta menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Maybrat. (Abas)