SUMEDANG,– Calon Anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari Partai Golkar, Asep Kurnia kembali sapa warga. Kali ini di Dusun Pasir Kuya, Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Senin (15/1/2024).
Pada momen itu, warga setempat menyampaikan aspirasi terkait tanah pemakaman. Warga mengharapkan adanya bantuan untuk tanah pemakaman warga, mengingat sampai saat ini lahan untuk pemakaman umum semakin tergerus lahan pemukiman dan gedung bertingkat.
Sementara kebutuhan warga akan tanah pemakaman semakin tinggi. Tak hanya itu, warga juga bingung lantaran harga jual tanah di daerah mereka terbilang mahal.
Hal tersebut seperti disampaikan H. Nana Sumarna, tokoh masyarakat Dusun Pasir Kuya, RT 02, RW 16, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor.
Ia mengatakan, sampai saat ini ada 400 warga yang bermukim di Dusun Pasir Kuya, namun mereka kebingungan terkait lahan pemakaman yang semakin mengikis karena pembangunan.
“Kami berharap kepada calon anggota dewan untuk bisa menyuarakan keinginan warga ini supaya difasilitasi. Kebutuhannya memang lebih dari 10 bata, namun kami tidak muluk muluk sementara butuh 5 bata dulu. Kebetulan ada pak Asep Kurnia Calon Anggota DPRD Kab Sumedang dari Partai Golkar yang sedang sapa warga. Kami sampaikan keluhan kami, Insha Allah pak Asep akan mengupayakan. Hasil sapa warga ini menjadi bahan musyawarah kami untuk disampaikan ke 400 sampai 500 warga kami,” ungkapnya.
Sumarna mengatakan, sebetulnya tak hanya lahan pemakaman yang menjadi prioritas, warga Dusun Pasir Kuya juga khawatir terkait status kepemilikan lahan eks kereta Api yang kini sudah dikuasai PJKA.
Warga merasa mereka sudah puluhan tahun menempati lahan itu meskipun tidak ada surat kepemilikan resmi.
“Setidaknya kami butuh kepastian hukum dan status. Minimal warga diberi hak ganti rugi atau relaksasi ke tempat yang semestinya. Atau pemerintah menghibahkan lahan PJKA untuk kemudian di sertifkatkan menjadi SHM,” katanya.
Di tempat sama, Kurnia, warga setempat berharap adanya bantuan pembangunan sarana tempat wudhu dan jamban di mesjid mereka. Sebab, sampai saat ini belum ada tempat wudhu di masjid mereka.
“Panitia pembangunan masjid kekurangan Rp8 juta rupiah dari kas saldo Rp 3 juta. Kami berharap pak Asep memperjuangkan bantuan pembangunan tempat wudhu,” katanya.
Keinginan warga lainnya yakni status P3K guru honor swasta agar ditempatkan di sekolah swasta jangan di sekolah negeri. Karena puluhan tahun honorer mengabdi di sekolah swasta Namun ketika lolos P3K malah ditempatkan di sekolah negeri.
“Kami berharap pak Asep yang menjadi Komisi 1 yang membidangi honorer bisa memperjuangkan itu,” ungkapnya.
Hal lainnya, kata warga, jika jadi pusat induk pemerintah kecamatan dipindahkan ke Kiarapayung, warga berharap pemerintah setempat memfasilitasi warga dengan menyediakan lahan untuk pedagang kaki lima (PKL).
Sementara itu, Calon Anggota DPRD Kab Sumedang dari Partai Golkar Nomor urut 1, Asep Kurnia mengatakan, begitu banyak aspirasi masyarakat yang datang ketika dirinya melaksanakan sapa warga ke pelosok pelosok daerah.
Ternyata keluhan warga jauh lebih banyak dari pada yang direncanakan di Musrenbang atau RPJMD.
“Tentunya kami utamakan yang menjadi skala prioritas, tak semua keluhan warga bisa dikerjakan oleh DPRD. Karena yang menjadi eksekutor adalah badan eksekutif dalam hal ini pemerintah daerah. Namun, kami di partai Golkar berjanji akan memperjuangkan hak hak warga sebagaimana tugas wakil rakyat,” katanya.
Menurut Asep, mayoritas keinginan warga berkaitan dengan pembangunan dan perbaikan kesejahteraan. Ia pun mengaku sudah memperjuangkan warga dalam hal optimalisasi penerima BPNT, bansos, dan kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Termasuk masalah honorer di Kabupaten Sumedang dan perbaikan sarana infrastruktur. Dirinya juga berperan dalam pendorongan pembangunan Induk Pusat pemerintahan Kecamatan dan mendorong mall mini pelayanan publik di Sabusu Jatinangor.
“Sapa warga ini tidak hanya bagian dari kampanye, namun lebih dari itu banyak kegiatan bermakna yang berkaitan dengan keinginan warga di tingkat bawah. Nah kami di Partai Golkar siap memperjuangkan itu karena suara rakyat suara Golkar. Kepentingan rakyat jauh lebih prioritas dari pada kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Saya siap memperjuangkan itu,” pungkasnya. (Abas)