SUMEDANG,– Kecamatan Jatinangor sukses menyelenggaran Pemilu 2024, seperti Pemilihan Presiden-Wakil Presiden, DPR-RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten, dimana pesta demokrasi itu berlangsung aman dan kondusif.
Koordinator Divisi SDMO dan DATIN juga selaku Ketua Panwaslu Jatinangor, Satia Santan menyebutkan, suksesnya pemilu di Jatinangor berkat kerja sama antara penyelenggara pemilu, Panwaslu, TNI, Polri, peserta pemilu, media, dan masyarakat serta strategi jitu yang yang dirancannya.
“Kesuksesan ini tidak lepas dari upaya bersama untuk mengatasi potensi gangguan dan hambatan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Panwaslu Jatinangor bekerja sama dengan TNI/Polri untuk memetakan kerawanan di TPS. Dari hasil pemetaan, teridentifikasi 8 jenis dugaan TPS rawan, termasuk penggunaan hak pilih, keamanan, masa tenang, netralitas, anggota KPPS di luar domisili, logistik, lokasi TPS, dan jaringan listrik/internet,” paparnya.
Meski demikian, kata ia, jenis dugaan TPS rawan yang paling banyak terjadi adalah terkait penggunaan hak pilih. Masih ada pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat, serta masalah pindah memilih (DPTb), terutama dari kalangan mahasiswa.
“Berkat upaya antisipasi seperti TPS khusus dan peningkatan sosialisasi, kerawanan ini dapat diminimalisir. Keamanan juga menjadi fokus penting, dengan adanya daerah-daerah yang dianggap rawan intimidasi. Namun, kesiapan aparat kepolisian dan TNI mampu mengawal keamanan di TPS-TPS yang berpotensi rawan,” katanya.
Menurutnya, strategi pencegahan dan pengawasan yang dilakukan mencakup patroli, koordinasi dengan pemangku kepentingan, sosialisasi, kolaborasi dengan pemantau pemilu, serta penyediaan posko pengaduan masyarakat.
“Semua itu kami lakukan untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar dan demokratis, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya. (Abas)