BANDUNG, — Sumber air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, kini sudah kritis.
Sumber air PDAM Tirtawening yang di antaranya Situ Cipanunjang sekarang kondisi kedalaman airnya hanya tersisa satu meter, begitu juga Situ Cileunca hanya tersisa 2 meter.
Menurut Sonny, Situ Cipanunjang normalnya 22 meter dan Situ Cileunca 12 meter sehingga menghasilkan debit air ke Badak Singa 1.800 liter per detik.
“Keringnya dua situ sebagai sumber air, kini ( PDAM) hanya mampu mengolah 600 liter per detik, otomatis aliran air ke pelanggan terganggu karena hilang 1.200 liter per detik,” ujar Sonny.
Sonny minta masyarakat agar maklum karena air PDAM mengandalkan air alam, tergantung ke situ.
“Jadi mohon doa agar hujan segera turun dan kedua Situ kembali normal,” katanya.
Menurut Sonny, berkurangnya debit air yang hilang 1.200 liter per detik otomatis membuat pelanggan yang jauh dari Badak Singa tidak akan terbagi karena habis oleh pelanggan yang lebih dekat.
Sonny mengatakan jika hujan tidak turun di kawasan Cipanunjang dan Cileunca, persediaan air saat ini cukup untuk dua minggu lagi.
Sonny minta menghadapi darurat air, masyarakat agar bijak menggunakan air.
Selain itu Sonny minta kepada warga jangan ada yang menjual air PDAM.
“Air PDAM dilarang dijual belikan, apalagi saat darurat air seperti saat ini. Pelanggan sedang susah air, masa ada yang jual air, ini pelanggaran apalagi pakai disedot pakai mesin menyebabkan pelanggan lain tak kebagian,” ujarnya. **