KAB. BANDUNG,– Kepala Desa Cibiru Wetan, Hadian Supriatna menjalankan programnya menciptakan lingkungan Desa Cibiru Wetan Bersih dari sampah.
Pada Kamis (21/11), Kades Cibiru Wetan bersama perangkat desa, pengurus RT, RW 04 dan warga melakukan kerja bakti membersihkan sampah liar.
Namun keesokan harinya, Jumat (22/11) sekitar pukul 18.00, warga lingkungan RW 04 memeregoki warga lain yang membuang sampah di lokasi yang telah dibersihkan itu.
Menurut warga, sampah yang dibungkus kantong keresek putih tersebut berisikan di antaranya bekas kantong semen, potongan kayu kecil dan sampah lainnya.
Saat itu, pembuang sampah berinisial A langsung dibawa oleh warga ke rumah Ketua RW 04 untuk diperingati agar sampahnya dibawa kembali dan tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Akibat kejadian itu, Kades Cibiru Wetan, Hadian Supriatna geram dengan tindakan warga yang membuang sampah sembarangan, bahkan aksi itu beredar di media sosial.
Seperti diketahui, Hadian Supriatna selepas dilantik menjadi kepala desa, langsung menindak lanjuti visi misinya saat kampanye, salah satunya menanggulangi masalah sampah.
Hadian langsung mengintruksikan para ketua RW untuk mengelola sampah dan mengingatkan warganya tidak membuang sampah sembarangan.
Sampah yang dikelola oleh RW ditarik langsung oleh desa melalui BUMDES Cibiru Wetan dan ditampung di TPS lahan tanah carik desa di Garaung Kp. Cikoneng 3 RW 03, kemudian ditarik truk sampah DLH Kabupaten Bandung.
Namun volume sampah dari warga tidak seimbang dengan yang ditarik oleh truk DLH, sehingga sampah tersebut menjadi menumpuk hingga ke lahan perkebunan dan saluran air Gunung Manglayang.
Sampai saat ini sampah tersebut menjadi permasalahan besar bagi warga Desa Cibiru Wetan di dataran rendah. Volume sampah sudah keluar dari lahan yang disediakan desa.
Menurut warga, dampak tumpukan sampah tersebut salah satunya membuat lahan menjadi tercemar yang awalnya perkebunan ruang hijau kini menjadi tumpukan sampah.
Kemudian memancing warga di luar desa membuang sampah yang disediakan oleh desa Cibiru Wetan, warga yang melewati area tersebut merasakan bau menyengat apalagi di musim penghujan.
“Lokasi tersebut menjadi penghubung antara Kecamatan Cileunyi dengan Cilengkrang hingga ke arah Lembang dan menjadi sorotan warga karena merasa tidak nyamanan,” kata warga.
Ia menambahkan, TPS Desa Cibiru Wetan berdekatan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kabupaten Bandung, yang mana bagi warga yang ingin berjiarah ke makam keluarganya atau jika ada warga yang meninggal dimakamkan di TPU tersebut, merasa terganggu dengan tumpukan sampah yang sangat menyengat.
“Bahkan yang lebih fatal lagi, tumpukan sampah bertahun-tahun tersebut jika tidak segera dikelola dengan benar atau ditarik, akan menjadi masalah besar bagi warga Desa Cibiru Wetan yang berada di dataran rendah, di antaranya RW 03, 04, 05, 06, 07, 15, 08, 09, 10 hingga ke selatan. Apalagi sekarang musim penghujan, dikhawatirkan tumpukan sampah tersebut tergerus air hujan,” tandasnya. (Abah Abadi)