BANDUNG,– Yayasan Al-Ma’soem memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H tahun 2024, Jumat (20/9).
Pengurus Yayasan Al-Ma’soem, Hj. Yena R. Iskandar., S.Si.Apt., M.MRS mengatakan, bagi keluarga besar Al Masoem PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para pemimpin dan Pejuang agama Islam serta kecintaan kepada Rosululloh SAW.
“Peringatan Maulid Nabi tidak terlepas bahwa betapa pentingnya tentang pembinaan Akhlak dan Disiplin. Bagaimana akhlak kepada sang pencipta (Hablumminallah) dan bagaimana akhlak terhadap sesama (hablum minannas),” kata Hj. Yena.
Menurutnya, akhlak menjadi bagian utama dalam bangunan kepribadian seorang muslim, sehingga para ulama menyebut bahwa “Al-Adabu fauqal ilmi’.
“Bahwa adab, tatakrama, akhlak, di atas ilmu yang dalam artian harus didahulukan untuk dimasukkan dalam diri setiap muslim,” sebutnya.
Pinter, tambah Hj. Yena, bukanlah yang utama dalam visi lembaga ini, namun Bageur (akhlak mulia) lebih diutamakan.
“Hal ini selaras dengan ayat Al Qur’an yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab: 21),” jelasnya.
Ia pun berpesan agar selalu bersyukur ada di lingkungan yang mengondisikan untuk berdisiplin, tertib dan selelu diarahkan kepada hal-hal positif. Hal ini sejalan dengan tema peringatan Maulid sekarang, yaitu tentang kedisiplinan, semoga pa Ustadz nanti bisa memberikan wawasan kepada kami tentang bagaimana pentingnya disiplin.
“Kita ikut prihatin dan turut berduka cita atas musibah gempa bumi di Kertasari Kabupaten Bandung. Semoga para korban diberikan kesabaran dan kondisinya cepat pulih. Kita disini bisa mendoakan mereka dan juga memberikan bantuan atau berdonasi melalui Musaadatul Ummah Al Ma’soem,” katanya.
“Terakhir, kita doakan juga saudara seiman kita yang ada di Timur Tengah, khususnya di Palestina semoga eskalasinya tidak lebih meluas dan Palestina menjadi negara Merdeka,” pungkas Hj. Yena. (Abas)